Pengertian jaringan komputer adalah:
Perpaduan lebih dari satu komputer yang
saling terhubung dengan sebuah media baik melalui kabel jaringan komputer maupun nirkabel sehingga komputer komputer tersebut
membentuk sebuah jaringan kerja komputer yang saling terkait atau sering kita
kenal dengan istilah jaringan komputer atau network komputer.
Klasifikasi
jaringan komputer
Berdasarkan
kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:
- Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
- Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer
klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data
yang berasal dari satu komputer server
- Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat
beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem
jaringan tertentu.
- Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:
- Jaringan LAN
merupakan suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer
dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas seperti laboratorium, kantor, serta
dalam 1 warnet.
- Jaringan MAN
Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah
setempat. Prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50
km.
Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
- Jaringan WAN
Merupakan jaringan dengan cakupan luas, jaraknya antar kota, negara, dan
benua, ini sama dengan internet. Contohnya jaringan PT Telkom, Telkomsel, dan
masih banyak lagi.
- Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
- Jaringan Client-Server
Yaitu jaringan komputer dengan sebuah komputer yang didedikasikan khusus
sebagai server. Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan
komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi
komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya.
Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
- Jaringan Peer-to-peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server
karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi
sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.
Pengertian, Perangkat
dan Protokol 7 Layer OSI, dan Fungsinya
Pengertian OSI
7
Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang
dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di
Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : Open System
Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak
salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari
pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan
Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya
dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak
digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.
Pembagian 7 Layer
model OSI
OSI yang merupakan model referensi dan bukan suatu model fisik membagi tugas-tugas jaringan kedalam 7 layer yang akan dijelaskan lebih detail berikut ini:
Keterangan
: 7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
- Physical Layer
- DataLink Layer
- Network Layer
- Transport Layer
- Session Layer
- Presentation Layer
- Application Layer.
Fungsi dari Layer 7
Model OSI
Dari ke 7 model OSI layer memiliki fungsi yang
berbeda untuk tiap layernya, untuk fungsi dari tiap layer adalah sebagai
berikut :
Ø Physical
Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi
jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan
dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel
- kabelnya
Ø DataLink
Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi
koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya
MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB,
Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi
IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Ø Network
Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,
membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
Ø Transport
Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket
data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Ø Session
Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi
dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan
resolusi nama.
Ø Presentation
Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak
redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows
NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote
Desktop Protocol (RDP)).
Ø Application
Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer
ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Mengenal UPS
(Uninterruptible Power Supply)
Prinsip Kerja UPS
Setiap PC membutuhkan daya listrik. Kalau aliran
listrik (main power) terputus, PC akan mati (tidak berfungsi). Fungsi dasar UPS
(Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai listrik
SEMENTARA(bold) ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main power nya tidak bekerja
agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan
dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu
BUKAN(bold) agar user tetap dapat bekerja.
UPS memiliki dua sumber daya listrik: Primary Power Source
dan Secondary Power Source. Salah satunya berasal dari main power (stop kontak
/ PLN), satunya dari baterai UPS. Di dalam UPS terdapat Switch yang mengatur
sumber daya listrik mana yang digunakan untuk menyediakan suplai listrik ke
beban (PC). Jika Primary Power Source tidak berfungsi, Switch akan
mentidaktifkan Secondary Power Source secara otomatis. Begitu juga sebaliknya
jika Primary Power Source sudah kembali berfungsi.
PSU komputer membutuhkan arus listrik AC, sedangkan
arus listrik dari baterai adalah DC. Oleh karena itu, di dalam UPS terdapat
Inverter yang mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Di dalam UPS juga
terdapat Rectifier yang mengubah arus AC dari main power menjadi arus DC untuk
mengisi baterai pada saat main power bekerja.
Ø
Diagram paling simpel dari UPS
Diagram paling simpel dari UPS
Jenis Gangguan Suplai Daya Listrik
Sudah memakai UPS saat listrik mati tapi PC tetap
restart? Jangankan saat PLN mati, saat PLN hidup saja PC bisa restart sendiri.
Ada beberapa jenis gangguan suplai daya listrik ke PC
antara lain :
1. Noise
Ini kalau tegangan (voltase) naik/turun tapi hanya sedikit (persentasenya kecil). Kalau standar 220 volt, sekitar 200 - 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalaupun selisih banyak, biasanya bertahap (tidak langsung drop sekali ataupun tinggi sekali). Noise yang semacam ini biasa diatasi memakai AVR (Auto Voltage Regulator). Tapi, AVR pun ada kelasnya. Ada yang hanya model sirkuit harga 50 ribuan, ada yang servo-motor harga 200 ribuan, ada yang ferro-resonant harga 700 ribuan (untuk 500VA semua loh). Ada harga ada rupa. PSU yang bagus juga biasanya sanggup mengatasi masalah Noise walaupun tidak pake AVR di luar PC.
Ini kalau tegangan (voltase) naik/turun tapi hanya sedikit (persentasenya kecil). Kalau standar 220 volt, sekitar 200 - 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalaupun selisih banyak, biasanya bertahap (tidak langsung drop sekali ataupun tinggi sekali). Noise yang semacam ini biasa diatasi memakai AVR (Auto Voltage Regulator). Tapi, AVR pun ada kelasnya. Ada yang hanya model sirkuit harga 50 ribuan, ada yang servo-motor harga 200 ribuan, ada yang ferro-resonant harga 700 ribuan (untuk 500VA semua loh). Ada harga ada rupa. PSU yang bagus juga biasanya sanggup mengatasi masalah Noise walaupun tidak pake AVR di luar PC.
Ø
Sinyal AC yang terganggu oleh noise
Sinyal AC yang terganggu oleh noise
2. Blackout
Ini kalau main power (PLN) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Kalau mau mencoba fungsi UPS yang paling dasar ini ya cabut saja kabel power UPS nya dari stop kontak saat komputernya menyala. Tinggal diliat komputernya mati/restart tidak.
Ini kalau main power (PLN) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Kalau mau mencoba fungsi UPS yang paling dasar ini ya cabut saja kabel power UPS nya dari stop kontak saat komputernya menyala. Tinggal diliat komputernya mati/restart tidak.
3. Brownout / Sag
Ini kalau tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Dropnya bisa sampai separo dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip. Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya ada yang menyalakan mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Tambahan bebannya itu tidak harus di rumah / kantor kita, bisa saja tetangga kita yang menyalakan mesin lalu berpengaruh ke listrik kita lewat jaringan PLN.
Ini kalau tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Dropnya bisa sampai separo dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip. Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya ada yang menyalakan mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Tambahan bebannya itu tidak harus di rumah / kantor kita, bisa saja tetangga kita yang menyalakan mesin lalu berpengaruh ke listrik kita lewat jaringan PLN.
Brownout ini lebih berpotensi menimbulkan masalah
dibanding Blackout. UPS murahan belum tentu bisa ngatasi masalah Brownout ini.
Yang harus diingat, kemampuan UPS untuk mengatasi Brownout ini TIDAK BISA dites
dengan cara memutus main power ke UPS & menyambungnya kembali walaupun
dalam waktu yang sangat singkat. Dulu UPS yang kualitasnya kurang bagus saya
colokin ke stavolt, komputernya dinyalakan, lalu power switch dari stavoltnya di-off
& on-kan secepat mungkin, komputer tidak mati / restart. Tapi saat lampu di
ruangan berkedip, komputernya tetap restart juga.
4. Surge & Spike
Kebalikan dari Brownout / Sag, ini kalau tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa sampai puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalau tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa bikin jadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt.
Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya saat mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatikan. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala setelah terjadinya Blackout. Istilah Spike lebih sering dipake untuk lonjakan tegangan akibat petir (lightning strikes). UPS berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.
Setiap PC membutuhkan daya
listrik. Kalau aliran listrik (main power) terputus, PC akan mati (tidak berfungsi).
Fungsi dasar UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai
listrik SEMENTARA(bold) ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main power nya
tidak bekerja agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data
dapat disimpan dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi
fungsi UPS itu BUKAN(bold) agar user tetap dapat bekerja.Kebalikan dari Brownout / Sag, ini kalau tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa sampai puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalau tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa bikin jadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt.
Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya saat mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatikan. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala setelah terjadinya Blackout. Istilah Spike lebih sering dipake untuk lonjakan tegangan akibat petir (lightning strikes). UPS berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.
UPS memiliki dua sumber daya listrik: Primary Power Source dan Secondary Power Source. Salah satunya berasal dari main power (stop kontak / PLN), satunya dari baterai UPS. Di dalam UPS terdapat Switch yang mengatur sumber daya listrik mana yang digunakan untuk menyediakan suplai listrik ke beban (PC). Jika Primary Power Source tidak berfungsi, Switch akan mentidaktifkan Secondary Power Source secara otomatis. Begitu juga sebaliknya jika Primary Power Source sudah kembali berfungsi.
PSU komputer membutuhkan arus listrik AC, sedangkan arus listrik dari baterai adalah DC. Oleh karena itu, di dalam UPS terdapat Inverter yang mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Di dalam UPS juga terdapat Rectifier yang mengubah arus AC dari main power menjadi arus DC untuk mengisi baterai pada saat main power bekerja.
Diagram paling simpel dari UPS
Jenis Gangguan Suplai Daya Listrik
Sudah memakai UPS saat listrik mati tapi PC tetap restart? Jangankan saat PLN mati, saat PLN hidup saja PC bisa restart sendiri.
Ada beberapa jenis gangguan suplai daya listrik ke PC antara lain :
1. Noise
Ini kalau tegangan (voltase) naik/turun tapi hanya sedikit (persentasenya kecil). Kalau standar 220 volt, sekitar 200 - 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalaupun selisih banyak, biasanya bertahap (tidak langsung drop sekali ataupun tinggi sekali). Noise yang semacam ini biasa diatasi memakai AVR (Auto Voltage Regulator). Tapi, AVR pun ada kelasnya. Ada yang hanya model sirkuit harga 50 ribuan, ada yang servo-motor harga 200 ribuan, ada yang ferro-resonant harga 700 ribuan (untuk 500VA semua loh). Ada harga ada rupa. PSU yang bagus juga biasanya sanggup mengatasi masalah Noise walaupun tidak pake AVR di luar PC.
Sinyal AC yang terganggu oleh noise
2. Blackout
Ini kalau main power (PLN) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Kalau mau mencoba fungsi UPS yang paling dasar ini ya cabut saja kabel power UPS nya dari stop kontak saat komputernya menyala. Tinggal diliat komputernya mati/restart tidak.
3. Brownout / Sag
Ini kalau tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Dropnya bisa sampai separo dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip. Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya ada yang menyalakan mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Tambahan bebannya itu tidak harus di rumah / kantor kita, bisa saja tetangga kita yang menyalakan mesin lalu berpengaruh ke listrik kita lewat jaringan PLN.
Brownout ini lebih berpotensi menimbulkan masalah dibanding Blackout. UPS murahan belum tentu bisa ngatasi masalah Brownout ini. Yang harus diingat, kemampuan UPS untuk mengatasi Brownout ini TIDAK BISA dites dengan cara memutus main power ke UPS & menyambungnya kembali walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Dulu UPS yang kualitasnya kurang bagus saya colokin ke stavolt, komputernya dinyalakan, lalu power switch dari stavoltnya di-off & on-kan secepat mungkin, komputer tidak mati / restart. Tapi saat lampu di ruangan berkedip, komputernya tetap restart juga.
4. Surge & Spike
Kebalikan dari Brownout / Sag, ini kalau tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa sampai puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalau tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa bikin jadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt.
Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya saat mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatikan. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala setelah terjadinya Blackout. Istilah Spike lebih sering dipake untuk lonjakan tegangan akibat petir (lightning strikes). UPS berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.
Jenis - Jenis UPS
Pada dasarnya, UPS hanya ada 2 jenis, yaitu OFFLINE dan ONLINE. Perbedaannya adalah pada sumber daya listrik mana yang jadi Primary Power Source, mana yang jadi Secondary Power Source.
Pada UPS jenis OFFLINE, sumber listrik primer adalah stop kontak / PLN, sumber listrik sekunder adalah inverter (dari baterai). Beberapa yang termasuk istilah lain ataupun varian dari OFFLINE UPS ini antara lain : Standby UPS, Ferroresonant-Standby UPS, Line-Interactive UPS, Voltage & Frequency Dependent (VFD) UPS, Voltage Independent (VI) UPS.
Karakteristik penting yang ada pada Offline UPS adalah adanya Switch Time atau Transfer Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh Switch untuk pindah dari sumber listrik primer ke sumber listrik sekunder pada saat sumber listrik primer dianggap gagal berfungsi, sehingga ada jeda waktu dimana beban tidak mendapat listrik.
Offline UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder
Offline UPS generasi sekarang biasanya memiliki Transfer Time kurang dari 4 milidetik (4 ms). Cukupkah Transfer Time segitu? Tergantung PSU nya. Di PSU ada spesifikasi Hold Time atau Holdup Time yang menunjukkan berapa lama PSU masih bekerja sebelum benar - benar mati jika aliran listrik terputus.
Pada UPS jenis ONLINE, sumber listrik primer adalah inverter (dari baterai). Inverter bekerja terus - menerus menyediakan listrik dari baterai untuk beban (PC), sedangkan rectifier dari AC ke DC bekerja terus - menerus untuk mengisi baterai. Itu sebabnya juga disebut DOUBLE CONVERSION UPS atau DOUBLE CONVERSION ONLINE UPS. Kalau main power tidak berfungsi, hanya rectifier dari AC ke DC yang berhenti bekerja, sedangkan kerja inverter tidak berubah (tidak ada Transfer Time / Switch Time). UPS jenis ini juga disebut Voltage & Frequency Independent (VFI) UPS karena tegangan dan frekuensi outputnya tidak dipengaruhi oleh input.
Pada Online UPS juga terdapat Switch yang otomatis mengambil aliran listrik dari sumber listrik sekunder (langsung dari PLN) jika inverter / baterai tidak bekerja. Biasanya Switch ini juga bisa difungsikan secara manual (manual bysaats) untuk maintenance baterai. Tidak adanya Transfer Time / Switch Time membuat sebagian orang menyebut Online UPS sebagai "True UPS".
Online UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder
Menurut standar ada tiga jenis UPS utama :
1. VFI (Voltage and Frequency Independent)
Disebut demikian karena tegangan dan frekuensi output tidak dipengaruhi oleh tegangan dan frekuensi input. Ini yg biasa dikenal dengan nama Online UPS atau Double Conversion UPS.
2. VFD (Voltage and Frequency Dependent)
Disebut demikian karena tegangan dan frekuensi output dipengaruhi oleh (sama dengan) tegangan dan frekuensi input. Ini yg biasa dikenal dengan nama Standby UPS atau Offline UPS. Skema seperti gambar 3 diatas tapi tanpa filter.
3. VI (Voltage Independent)
Disebut demikian karena disertai filter/stabilizer/AVR sehingga tegangan output distabilkan, sedangkan frkuensi output nya tetap mengikuti frekuensi input. Menurut beberapa website UPS, ini yang disebut juga UPS Line-Interactive. Skemanya seperti gambar 3 diatas.
Sedangkan menurut website APC dan PC Guide, disebut UPS Line-Interactive bila dalam UPS tersebut konverternya hanya ada satu, sekaligus berfungsi sebagai Rectifier (AC-DC) dan juga Inverter (DC-AC). Skemanya seperti gambar dibawah ini.
Line-Interactive UPS (dengan single konverter menurut beberapa sumber)
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder
Adapun Ferroresonant-Standby UPS adalah Standby UPS yg transfer switch dan filter/stabilizer/AVR nya digantikan oleh sebuah ferroresonant transformer. Keuntungannya adalah Transfer Time yang lebih singkat (bisa diasumsikan 0 milidetik), karena bila arus listrik dari Primary Power Source putus tiba2, energi yg tersimpan di medan magnetik transformer tetap mensuplai listrik output sampai Secondary Power Source nya bekerja.
Ferroresonant-Standby UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder
Beberapa orang berpendapat, Line-Interactive maupun Ferroresonant Standby UPS itu semua hanya varian dari Standby / Offline UPS, karena secara prinsip Primary Power Source nya adalah utility power (PLN). Tapi tentu saja penambahan fitur akan memperbaiki kinerja (kehandalan) UPS.
Spesifikasi UPS
Saat memilih UPS, ada spesifikasi yang bisa dibaca di box / manual / website nya. Di sini hanya dibahas beberapa spesifikasi yang penting untuk diperhatikan.
1. UPS Type / Topology
Jenis UPS ini yang paling penting. Intinya: ONLINE atau OFFLINE? Biasanya, kualitas inverter di Online UPS secara umum lebih baik daripada di Offline UPS. Hal ini karena diasumsikan inverter di Offline UPS hanya berfungsi kadang - kadang dan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi kalau kualitasnya tidak persis sama dengan listrik PLN maka dianggap terlalu berisiko merusak PC. Berbeda dengan Online UPS yang inverternya bekerja terus - menerus, jadi kualitas outputnya benar-benar bagus.
2. Load Rating (Capacity & Run Time)
Kapasitas UPS tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Mau dipake untuk berapa PC? Total daya berapa Watt? Yang harus diingat, kapasitas UPS (juga perhitungan beban) ini bisa dinyatakan sebagai Apparent Power, bisa juga sebagai True Power.
True Power = Power Factor x Apparent Power
Biasanya Apparent Power dinyatakan dalam satuan VA (Volt-Ampere), sedangkan True Power biasa dinyatakan dalam satuan Watt. Jadi ada UPS yang nulis spec Maximum Load-nya 600VA (480 Watt). Artinya Apparent Power = 600VA, True Power = 480Watt, Power Factor = 0,8. kalau di spec UPS hanya ada Apparent Power (pake satuan VA), untuk amannya ambil Power Factor (faktor daya) = 0,6.
UPS yang bagus biasanya dia punya tabel / gambar Run Time seperti ini.
Run Time Chart
Artinya, kalau PLN mati saat baterai UPS nya penuh (100%), lalu dibebani 600VA, UPS bisa menyediakan listrik selama 5,8 menit. Kalau bebannya 300VA, dapat menyala 14 menit. Yang pasti, UPS tidak akan bisa menyediakan listrik di atas beban maksimumnya. kalau dari tabel di atas, bukan berarti UPS itu bisa menyala 3 menitan kalau bebannya 800VA, tapi malah tidak nyala samasekali.
Sebagian UPS mungkin tidak menyediakan Run Time Chart seperti itu, tapi menyebutkan Typical Run Time at Full Load dan Typical Run Time at Half Load.
3. Output Voltage & Frequency
Sudah tau kan? Yang pasti harus sama dengan standar tegangan listrik untuk PC (di kita 220 volt, 50 Hz).
4. Electrical Waveform Output
Nah, ini yang sering kurang diperhatikan. Bentuk gelombang yang ideal untuk arus bolak - balik (AC) adalah Sinusoidal (Sinewave). Bentuk gelombang yang paling jelek adalah Squarewave. Tapi sampai saat ini belum ada Inverter murah yang bisa menghasilkan Sinewave Output.
Untuk menekan harga UPS biasanya pada Offline UPS digunakan Inverter yang menghasilkan Modified Squarewave. Bentuk gelombangnya dibuat mendekati (mirip) Sinewave. Ada yang menyebutnya "Stepped approximation to a sinewave", "Pulse-width modified squarewave", "Modified stepwave", atau "Modified sinewave".
Cara gampang untuk mencoba bentuk gelombang output UPS adalah dengan memasang lampu TL di UPS, lalu cabut kabel power UPS nya dari stop kontak. kalau lampunya kedip - kedip atau berdengung, itu tanda bentuk gelombangnya bukan sinusoidal. Tapi itu tergantung kualitas ballast & lampunya juga. kalau mau pasti dapat dites memakai alat yang bernama oscilloscope.
Untuk ONLINE UPS udah hampir pasti menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal karena Inverternya bekerja terus menerus. Karena itu harga ONLINE UPS tidak ada yang murah.
Mengenai masalah dengan PSU, memang ada beberapa UPS yang tidak cocok dengan PSU berkelas. Hal ini sebenarnya bukan tidak cocok berdasar merek, tapi teknologi yang digunakan.
Jika anda memiliki PSU yang non-pfc tentu saja semua jenis UPS akan compatibel dengan PSU jenis ini. kenapa? karena PSU non pfc tidak memiliki monitoring yang biasa terdapat pada PSU APFC. Dalam hal ini IC monitoring pfc lah yang paling berpengaruh dalam mendeteksi sinyal input apakah itu pure sine wave, step sine wave atau simulated sine wave.
Bagi pengguna psu dengan pasif-pfc lebih disarankan dengan UPS simulated sine wave. Bagi pengguna PSU dengan teknologi APFC, disarankan menggunakan UPS pure sine wave. UPS seri ini tentunya sangat mahal dibandingkan dengan UPS yang biasa. beberapa contoh UPS pure sinewave adalah prolink PLN series atau APC smart series. jika biaya yang dipermasalahkan lebih baik tanpa UPS sekalian saja malah PSU berjalan dengan normal. Pada PSU dengan APFC ini sangat teliti dalam menerima sinyal input yang diharapkan harus pure sine wave. Jika terdeteksi sinyal tidak pure sine wave maka akan berpengaruh pada PSU itu sendiri, misalnya terdapat suara gemuruh seperti overload dll.
UPS pada umumnya (yang ekonomis) memiliki sinyal sinewave hanya pada saat tercolok lansung ke pln, sendangkan saat menggunakan batre punya sinyal simulated sine wave.
5. Transfer Time
Yang ini udah disinggung di atas tadi, hanya ada di Offline UPS. Yang penting angkanya lebih kecil daripada Hold Time nya PSU yang dipakai.
6. Power Conditioning
Ini adalah kemampuan UPS untuk "memuluskan" aliran listrik dari main power sebelum diteruskan ke beban (PC). Ini terutama untuk OFFLINE UPS. Yang paling mendasar adalah Voltage Regulation (untuk mengatasi noise). Hampir semua Offline UPS sekarang udah built-in AVR (Automatic Voltage Regulator). Tapi ya seperti yang sudah disebutkan di atas, AVR yang ada di dalam UPS juga macam - macam kelasnya. UPS yang bagus biasanya bisa diatur tingkat sensitivitas dari AVR nya.
Fitur berikutnya yang ditambahkan biasanya adalah Surge Suppression (untuk mengatasi surge / spike).
Untuk ONLINE UPS, kualitas output samasekali lepas dari kualitas input (dalam kondisi beroperasi normal). Jadi untuk Online UPS, fitur Power Conditioning tidak terlalu penting kecuali kalau di-bypass (tidak pake baterai). Yang lebih penting adalah Output Voltage Regulation, karena kualitas keluaran baterai bisa berubah sesuai umur baterai.
Fungsi Stabilizer Listrik
Bagian dari aksesoris listrik ini memiliki perbedaan definisi jelas, secara fungsi, sebuah stabilizer adalah sebagai penstabil tegangan, sementara sistem kerja stabilizer merupakan sebuah alur dimana arus dan tegangan yang tak stabil tersebut diakumulasikan kemudian keluar menuju perangkat elektronik dengan arus yang stabil dan sesuai.Terlepas dari itu, keduanya memiliki peran yang cukup penting untuk menjaga perangkat elektronik yang tidak memiliki penahan arus built-in. Sumber tegangan listrik yang kerap turun naik baik sumber listrik rumahan atau generator tentu diperlukan sebuah penstabil agar proses konsumsi perangkat elektronik lebih maksimal dan terjaga. Jika melalui generator, gunakan stabilizer untuk genset.
Sistem Kerja Stabilizer
Pada dasarnya sistem kerja alat ini sama dengan perangkat elektronik lainnya, yakni memerlukan kondisi arus listrik yang stabil saat beroperasi. Artinya arus listrik yang dikonsumsi oleh stabilizer harus sudah dalam kondisi stabil.Dalam fungsi stabilizer listrik dan sistem kerja stabilizer listrik secara teori, ada dua faktor penentu nilai kapasitas dari sebuah stabilizer. Pertama, nilai kapasitas dari konsumsi daya perangkat elektronik yang terhubung dengannya. Kedua, nilai kapasitas untuk stabilizer itu sendiri.
Dalan fungsi stabilizer listrik dan sistem kerja stabilizer listrik, nilai ini tidak dapat diganggu-gugat karena memang sebesar itu kapasitas yang dibutuhkan oleh kulkas. Jika area untuk kebutuhan stabilizer sendiri adalah sebesar 25% dari total kapasitas, berarti 75% area yang tidak dapat diganggu-gugat merupakan bagian untuk kulkas.
Jadi fungsi stabilizer listrik dan sistem kerja stabilizer listrik mampu menganalogikan, dari 100% total kapasitas yang ada, 75% – nya merupakan bagian untuk kulkas sebesar 150 Watt dan 25% sisanya untuk stabilizer sebesar 50 Watt. Hitungan awalnya : (150 / 0,75) – 150 = 200 – 150 = 50 Watt.
Sehingga sistem kerja stabilizer listrik untuk menstabilkan kulkas dengan konsumsi daya sebesar 150 Watt adalah jenis stabilizer berkapasitas minimal 200 Watt. Jika dikonversi ke dalam satu VA (Volt Ampere) yang biasa digunakan pada stabilizer, maka nilai kapasitas tegangan arus 200 Watt akan menjadi : 200 / 0,8 = 250 VA.
A. PENGERTIAN MEDIA
TRANSMISI
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara
pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data
terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan
dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran
data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio
membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat
telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon
adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang
berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media
transmisi dan sinyal sebagai penentu data rate dan jarak adalah sebagai
berikut:
- Bandwidth (Lebar Pita). Semakin besar maka semakin banyak pula data yang dapat dikirimkan.
- Transmision Impairement (Kerusakan transmisi). Untuk media terpadu, kabel twisted pair secara umum mengalami kerusakan transmisi lebih dari pada kabel coaxial, dan coaxial mengamami kerusakan data lebih banyak daripada fiberoptik.
- Interference (Interferensi). Interferensi dari sinyal damal pita frekuensi yang saling Overlapping dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak sebuah sinyal.
- Jumlah Penerima (receiver). Sebuah media terpadu dapat digunakan untuk membawa sebuah hubungan piont-to-point atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.
B. MEDIA TRANSMISI
WIRE
Media transmisi wire disebut juga media transmisi
guided, artinya Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas
secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan
fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media
tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan
coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal
dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan
mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.
- STP Cable (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu
jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang
kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap
gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi
akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal
noise.
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan
dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan
ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi
radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair
nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal
keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi
eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
- Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
- Media dan ukuran konektor: medium
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
- UTP Cable (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan
dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang
tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung
(unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih
murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek
interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri
atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan
pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang
diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal.
Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap
beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai
media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe
pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP
memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi.
UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi
sangat popular.
- Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: murah
- Media dan ukuran: kecil
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah
dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain.
Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang
berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu,
pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini
sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
Categori UTP dan STP Cable
3.
Coaxial Cable
Kabel Coaxcial merupakan media transmisi yang akan
paling banyak digunakan pada Local Area Network (LAN) dan menjadi pilihan
banyak orang karena selain harganya murah, kabel jenis ini juga mudah
dugunakan.
Thick Coaxial dan
Thin CoaxialThick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
4.
Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan media networking yang
mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan
media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih
mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi
elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang
tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital
perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial.
Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
- Kecepatan
Jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada
kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second.
- Bandwidth
Fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas
besar.
- Distance
Sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa
memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
- Resistance
Daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang
dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan
kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
- Maintenance
Kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan
relative murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
- Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
- Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
- Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Prinsip kerja transmisi serat optik adalah sebagai
berikut.
- Cahaya dari suatu smber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
- Berkas cahaya dipantulkan dan dioperasikan sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi diserap olej material di sekitarnya.
Propagasi pada single mode menyediakan kinerja yang
lebih lebih baik dibandingkan multimode, karena dengan transmisi multimode,
setiap berkas menempuh jalur dengan panjang berbeda dan hal ini berakibat pada waktu
transfer di serat menyeabkan elemen sinyal menyebar dalam waktu, sehingga dapat
terjadi data yang diterima tidak akurat, karena hanya ada satu jalur transmisi
dalam transmis single mode, maka distorsi tidak akan terjadi. Pada serat optik
terdapat 3 jenis transmisi, yaitu single mode, multimode dan multimode graded
index.
Serat optik sangat bermanfaat untuk transmisi jarak
yang bervariasi. Sebagai gambaran, jarak yang dapat ditempuh untuk transmisi
data pada serat optik adalah sebagai berikut
- Jarak Jauh
Untuk jaringan telepon, berjarak 900 mil, berkapasitas
20.000 sampai 60.000 channel suara.
- Metropolitan
Berjarak 7,8 mil dan dapat menampung 100.000 channel suara. - Daerah
Luar
Berjarak antara 25 sampai 100 mil yang menghubungkan berbagai kota. - Subcriber
loop
Digunakan untuk menghubungkan central dengan pelanggan langsung. - LAN
Digunakan dalam jaringan local menghubungkan antar kantor
Berdasarakan sifat karakteristiknya maka Jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu: - Multi Mode
Perjalanan cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya
terjadi melalui beberapa lintasan, karena itu disebut multi mode. Diameter inti
(core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi
oleh jaket selubung (cladding) sengan diameter 125 mm. Sedangkan berdasarkan
susunan indeks biasanya serat optik multi mode meimliki dua profil yaitu
granded index dan step index.
- Single Mode
Serat optik single mode / mono mode mempunyai diameter
inti (core) yang sangat kecilo 3-10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja
yang dapat melaluinya.
Keunggulan serat optik dibandingkan dengan media yang
lain :
- Redaman transmisi yang kecil
- Bidang frekuensi yang lebar
- Ukuran kecil dan ringan
- Tidak ada interferensi
Karakteristik titik-ke-titik media terpandu
Rentang frekuensi
|
Atenuasi khusus
|
Delay khusus
|
Jarak repeater
|
|
Twisted pair (dengan loading)
|
0 – 3,5 kHz
|
0,2 dB/km @ 1kHz
|
50 µs/Km
|
2 km
|
Twisted pair (kabel multipair)
|
0 – 1 MHz
|
3 dB/km @ 1kHz
|
5 µs/Km
|
2 km
|
Coaxial
|
0 – 500 MHz
|
7 dB/km @ 10kHz
|
4 µs/Km
|
1 – 9 km
|
Fiber Optic
|
180 – 370 THz
|
0,2 – 0,5 dB/km
|
5 µs/Km
|
40 km
|
Perbandingan jenis kabel
Karakteristik
|
Thinnet
|
Thicknet
|
Twisted Pair
|
Fiber Optic
|
Biaya/harga
|
Lebih mahal dari twisted
|
Lebih mahal dari thinnet
|
Paling murah
|
Paling mahal
|
Jangkauan
|
185 meter
|
500 meter
|
100 meter
|
2000 meter
|
Transmisi
|
10 Mbps
|
10 Mbps
|
1 Gbps
|
> 1 Gbps
|
Fleksibilitas
|
Cukup fleksibel
|
Kurang fleksibel
|
Paling fleksibel
|
Tidak fleksibel
|
Kemudahan instalasi
|
Mudah
|
Mudah
|
Sangat mudah
|
Sulit
|
Resistensi terhadap inferensi
|
Baik
|
Baik
|
Rentan
|
Tidak terpengaruh
|
C. MEDIA TRANSMISI
WIRELESS
Media transmisi wireless atau yang disebu juga unguided
transmission adalah suatu media transmisi data yang tidak memerlukan kabel
dalam proses transmisinya, media unguided/wireless ini memanfaatkan sebuah
antena untuk transmisi di udara, ruang hampa udara, atau air.Untuk transmisi,
Antena menyebarkan energy elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara),
sedangkan untuk penerimaan sinyal, antena menangkap gelombanvg
elektromagnetikdari media.Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk
transmisi wireless yaitu1.
1. Searah
Untuk konfigurasi searah, antena pentransmisi
mengeluarkan sinyal elektromagnetik yang terpusat; antenna pentransmisi dan
antenna penerima harus disejajarka dengan hati-hati. Umumnya, semakin tinggi
frekuensi sinyal, semakin mungkin menfokuskannya kedalam sinar searah.
2. Segala arah
Untuk konfigurasi segala arah, sinyal yang
ditransmisikan menyebar luas ke seagala penjuru dan diterima oleh banyak
antenna.
Jenis-jenis media transmisi wireless
1. Gelombang Mikro Terrestial
Dengan tipe antenna gelombang mikro yang paling umum
adalah parabola ‘dish’. Ukurandiameternya biasanya sekitar 3 cm. antenna
pengirim menfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju
antenna penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian
tertentu diatas tanha untuk memperluas jarak antar antenna dan agar mampu
melakukan transmisi agar menembus batas, jarak maksimum antara antenna
ditetapkan
d = 7.14
|
Dimana “d” adalah jarak antar antenna-antena dalam
kilometer, h adalah tinggi antenna dalam meter, dan K adalah factor penyesuaian
yang dihitung karena kenyataannya gelombang mikro dipantulkan atau dibelokkan
dengan lekung bumi dan akan menyebar lebih jauh disbanding garis pandang
optikal. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberap menara relay
gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik-ke-titik dipasang pada
jarak tertentu.
2. Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi adalah sebuah stasion relay
gelombnag mikro. Dipergunkan untuk menghubungkan dua atau lebih
transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai station
bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu Band
frekuensi, dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentramisikannya ke frekuensi yang
lain.
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam
teknologi komunikasi. Satelit sangat sesuai untuk distribusi siaran
televisi.Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian di siarkan
kesejumlah stasion, diman program tersebut kemudian di distribusikan kepemirsa.
Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik-ke-titik antara sentral telepon
pada jaringna telepon umum.
3. Gelombang Microwave
Microwave merupakan high-end dari RF (Radio
Frequency), sekitar 1 – 30 GHz. Transmisi dengan microwave memberikan beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
- Alokasi frekuensi
- Interference, Keamanan
- Harus straight-line (perambatan line-of sight)
- Jarak tanpa repeater anatar 10 – 100 km
Ada 2 jenis spekrum gelombang yang umum digunakan
yaitu :
- Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)
- Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS).
4. Infrared (Infra Merah)
Infrared adalah generasi pertama dari teknologi
koneksi nirkabel yang digunakan untuk perangkat mobile. InfraRed sendiri,
merupakan sebuah radiasi gelombang elektromagnetis dengan panjang gelombang
lebih panjang dari gelombang merah, namun lebih pendek dari gelombang radio,
yakni 0,7 mikro m sampai dengan 1 milimeter. Sinar infra merah memiliki
jangkauan frekuensi 1011 Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4
cm.
Proses koneksi infrared bekerja dengan cara yang
sangat sederhana. Ketika terjadi pertemuan di antara dua buah device dengan
interkoneksi tersebut, maka akan terjadi sebuah pengenalan secara anonim
diantara kedua device tersebut. Pengenalan ini kemudian berlanjut ke arah yang
lebih dalam lagi di mana kedua device tersebut meyetujui untuk memberi “nama
sementara” pada masing-masing device sehingga protokol infrared mengenali kedua
belah pihak dan melakukan transfer data atau untuk sekedar mempertahankan
koneksi hingga perintah terakhir dijalankan. Tentunya hal ini memudahkan
koneksi untuk device dengan interkoneksi infrared karena tidak diperlukannya
proses pairing yang merepotkan.
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan
transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren.
Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui pantulan dari
permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah.
Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena termasuk alat yang sederhana.
Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
- Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer data karena caranya yang merepotkan.
- Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan infra merah mengenai mata
warna. Jika diurutkan dari yang paling besar
frekuensinya adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
5. Gelombang
Cahaya Tampak
Sesuai namanya,
spketrum ini berupa cahaya yang dapat ditangkap langsung oleh mata manusia.
Gelombang ini memiliki panjang 0.5x10-6 meter dengan frekuensi 1015
hertz. Dan gelombang cahaya tampak sendiri terdiri dari 7 macam yang
disebut warna. Jika diurutkan dari yang paling besar frekuensinya adalah merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
6. Gelombang Sinar X
Gelombang ini
memiliki panjang 10-10 meter dan memiliki frekuensi 1018
hertz. Gelombang sinar X sering disebut juga dengan sinar rontgen, karena
gelombang ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan rontgen di rumah sakit.
7. Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless
(tanpa kabel) yang beroperasi dalam frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM
(Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang
terbatas.
Teknologi ini dipelopori oleh Ericsson yang saat ini
mulai menggusur dominasi infrared untuk perangkat bergerak(HP, PDA), teknologi
ini sudah dikembangkan oleh sebua konsursium yaitu bluetooth special Interest
Group (SIG). Cakupan Bluetooth bisa mencapai 10 meter dan tidak terhalang
flesibelitas media, berbeda dengan media lainya seperti infrared atau Wi-Fi,
Bluetooth memungkinkan koneksi antar piranti elektronik apa aja dan bukan hanya
computer.Bluetooth dapat dibuat membentuk PAN atar perangkat seperti computer,
HP, PDA Kamera,bar-code reader, perangkat audio video bahkan sampai perangkat
dapur.
Bluetooth bekerja dengan menggunakan signal radio pada
frekuensi 2,4 Ghz yang sama dengan WiFI untuk menghindari interpretensi maka
Bluetooth bekerja dengan cara spread spectrum frequency hopping (SSFH). Pada
saat perangkat Bluetooth akan terkoneksi maka perangkat harus melakukan hopping
sequence agar dapat saling mengenali.
Secara teoritis kecepatannya 1 Mbps, namun kecepatan
efektifnya hanya 721 Kbps, ini untuk standar Bluetooth 1.1, sedangkan untuk
standar 1.0 empunyai kecepatan hanya 420 Kbps Pemakaian Bluetooth sampai saat
ini sudah sangat luas, diantaranya
a. Wireless headset
Dahulu teknologi ini digunakan untuk HP, dimana
penggunaan headset dengan menggunakan Bluetooth dapat mengakses tanpa batas,
teknologi ini memungkinkan pengguna dapat menggunakan fasilitas HPnya walaupun
HPnya berada di dalam tas atau koper.
b. Internet Bridge
Teknologi ini juga memungkinkan HP untuk memanfaatkan
kemampuan Dial-Up Networking yang ada pada PC, memungkinkan kita didalam
jaringan PAN untuk terkoneksi ke internet tanpa menggunakan media kabel
jaringan. Fungsinya hamper sama dengan fasilitas Infrared untuk sebagai media
penghubung ke Internet, namun bedanya perangkat tersebut dapat digunakan tanpa
harus berhadapan.
c. File Exchange
Memungkinkan membentuk sebuah NT tanpa harus
dipusingkan dengan setting domainya terlebih dahulu, misalnya : pada sebuah
seminar si pembicara akan membagikan file presentasinya dan pembicara cukup
mengaktifkan fasilitas Bluetoothnya pada komputernya dan para peserta dapat
melakukan file transfer seizing pemilik dengan otentikasi
d. Sinkronisasi
Bluetooth memungkinkan sinkronisasi antar piranti dari
PC, PDA, HP, sampai dengan peralatan dapur. Kelemahan buetooth ini Terletak
pada caranya mengurus data, secara teoritis dapat mengkoneksikan 7 perangkat
secara langsung, tetapi manejemen datanya hanya memungkinkan hanya dua
perangkat sementara yang lain menunggu.
6. Wi-Fi (Wireless Fidelity)
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel
seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya
dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan
untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan
tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan
“Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk
mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel,
kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan
dari Wi-Fi adalah kepraktisan,tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk
masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh.
Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan
kependekan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar
yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks –
WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari
spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan,
spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas
cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11.
Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
- 802.11a
- 802.11b
- 802.11g
- 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi.
Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki
penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wifi
Spesifikasi Band
|
Kecepatan
|
Frekuensi
|
Cocok dengan
|
11 Mb/s
|
2.4 GHz
|
b
|
|
54 Mb/s
|
5 GHz
|
a
|
|
54 Mb/s
|
2.4 GHz
|
b, g
|
|
100 Mb/s
|
2.4 GHz
|
b, g, n
|
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu
a. Ad-HocMode
koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung,
atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer.
Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya dua atau tiga
komputer, tanpa harus membeli access point
b. Infrastruktur, Menggunakan
Access Point
yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client
dapat saling terhubung melalui jaringan.
Ada dua jenis, yaitu :
- Wi-fi dalam bentuk PCI
- Wi-fi dalam bentuk USB
IEEE (Institute of Electrical
and Electronic Engineers) melakukan diskusi,
riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi
standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Salah satu standar
yangdikeluarkan adalah 802.11 yang bekerja di bidang wireless LAN (WiFi).
Pengertian Dan Macam Macam Topologi Jaringan Komputer
adalah suatu cara
atau konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus menjadi
suatu jaringan yang saling terkoneksi.
Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer
1.
Topologi Ring
Pada topologi ring
setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali
lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring,
topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses
komputer untuk menerima data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke
komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh
komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang
dituju bukan IP
Address dia.
- Kelebihan dari topologi jaringan komputer ring adalah pada kemudahan dalam proses pemasangan dan instalasi, penggunaan jumlah kabel lan yang sedikit sehingga akan menghemat biaya.
- Kekurangan paling fatal dari topologi ini adalah, jika salah satu komputer ataupun kabel nya bermasalah, maka pengiriman data akan terganggu bahkan error.
2. Topologi Bus
Topologi jaringan komputer bus tersusun rapi seperti antrian dan menggunakan cuma satu kabel coaxial dan setiap komputer terhubung ke kabel menggunakan konektor BNC, dan kedua ujung dari kabel coaxial harus diakhiri oleh terminator.
- Kelebihan dari bus hampir sama dengan ring, yaitu kabel yang digunakan tidak banyak dan menghemat biaya pemasangan.
- Kekurangan topologi bus adalah jika terjadi gangguan atau masalah pada satu komputer bisa menggangu jaringan di komputer lain, dan untuk topologi ini sangat sulit mendeteksi gangguan, sering terjadinya antrian data, dan jika jaraknya terlalu jauh harus menggunakan repeater.
3. Topologi Star
Topologi ini membentuk seperti bintang karena semua komputer di hubungkan ke sebuah hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga hub/switch lah pusat dari jaringan dan bertugas untuk mengontrol lalu lintas data, jadi jika komputer 1 ingin mengirim data ke komputer 4, data akan dikirim ke switch dan langsung di kirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lain. Topologi jaringan komputer inilah yang paling banyak digunakan sekarang karena kelebihannya lebih banyak.
- Kelebihan topologi ini adalah sangat mudah mendeteksi komputer mana yang mengalami gangguan, mudah untuk melakukan penambahan atau pengurangan komputer tanpa mengganggu yang lain, serta tingkat keamanan sebuah data lebih tinggi, .
- Kekurangannya topologi jaringan komputer ini adalah, memerlukan biaya yang tinggi untuk pemasangan, karena membutuhkan kabel yang banyak serta switch/hub, dan kestabilan jaringan sangat tergantung pada terminal pusat, sehingga jika switch/hub mengalami gangguan, maka seluruh jaringan akan terganggu.
4. Topologi Mesh
Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam jaringannya menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data akan langsung mencapai komputer tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch atau hub.
- Kelebihanya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain.
- Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus memiliki Port I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.
5. Topologi Tree
Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke topologi star lainnya menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat yang lebih rendah.
- Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
- Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu juga.
Ketika digunakan, informasi penyimpanan berkas harus
dapat diakses dan dibaca ke dalam memori komputer. Beberapa sistem hanya
menyediakan satu metode akses untuk berkas. Pada sistem yang lain, contohnya
IBM, terdapat banyak dukungan metode akses yang berbeda. Masalah pada sistem
tersebut adalah memilih yang mana yang tepat untuk digunakan pada satu aplikasi
tertentu.
Sequential Access
merupakan metode yang paling sederhana. Informasi yang disimpan dalam berkas
diproses berdasarkan urutan. Operasi dasar pada suatu berkas adalah tulis dan
baca. Operasi baca membaca berkas dan meningkatkan pointer berkas selama di
jalur lokasi I/O. Operasi tulis menambahkan ke akhir berkas dan meningkatkan ke
akhir berkas yang baru. Metode ini didasarkan pada tape model sebuah berkas,
dan dapat bekerja pada kedua jenis device akses (urut mau pun acak).
Direct Access
merupakan metode yang membiarkan program membaca dan menulis dengan cepat pada
berkas yang dibuat dengan fixed-length logical order tanpa adanya
urutan. Metode ini sangat berguna untuk mengakses informasi dalam jumlah besar.
Biasanya database memerlukan hal seperti ini. Operasi berkas pada metode ini
harus dimodifikasi untuk menambahkan nomor blok sebagai parameter. Pengguna
menyediakan nomor blok ke sistem operasi biasanya sebagai nomor blok relatif,
yaitu indeks relatif terhadap awal berkas. Penggunaan nomor blok relatif bagi
sistem operasi adalah untuk memutuskan lokasi berkas diletakkan dan membantu
mencegah pengguna dari pengaksesan suatu bagian sistem berkas yang bukan bagian
pengguna tersebut.
Metode ini merupakan hasil dari pengembangan metode direct
access. Metode ini memasukkan indeks untuk mengakses berkas. Jadi untuk
mendapatkan suatu informasi suatu berkas, kita mencari dahulu di indeks, lalu
menggunakan pointer untuk mengakses berkas dan mendapatkan informasi tersebut.
Namun metode ini memiliki kekurangan, yaitu apabila berkas-berkas besar, maka
indeks berkas tersebut akan semakin besar. Jadi solusinya adalah dengan membuat
2 indeks, indeks primer dan indeks sekunder. Indeks primer memuat pointer ke
indeks sekunder, lalu indeks sekunder menunjuk ke data yang dimaksud.
Media
Access Control adalah
sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.
Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan
(sebagai contoh: kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi
yang disebut sebagai "collision" (tabrakan) akan terjadi yang
akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi
untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan, yang
bertindak sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam
jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision.
Jenis-jenis Metode Media Access Control
Metode media akses
control diimplementasikan di dalam lapisan
data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan
diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media
Access Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer.
Ada empat buah metode media access control yang digunakan dalam jaringan
lokal, yakni:
- Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD): metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-duplex menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga tidak membutuhkan metode ini). CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
- Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA): metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11.
- Token passing: metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan di dalam spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI).
- Demand priority: digunakan di dalam jaringan dengan teknologi 100VG-AnyLAN dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12.
Pengertian IP Address Dan Subnet Mask
IP
ADDRESS
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan
IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
* IP versi 4 (IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Subnet Mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
* IP versi 4 (IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Subnet Mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
(Static Routing)
static routing adalah salah satu cara untuk membuat table routing secara
manual. Static routing ini berguna untuk
jaringan sederhana yg menggunakan beberapa router dan
juga untuk menghemat penggunaan bandwidth.
Routing Static,
merupakan pembuatan tabel routing secara manual. Routing static ini berguna
untuk jaringan sederhana yang mana hanya menggunakan beberapa buah router saja
dan berguna untuk penghematan penggunaan bandwidth. Secara manual maksudnya
adalah jika sobat sebagai administrator jaringan, mengetikkan perintah-perintah
tertentu untuk membuat IP static routing sebagai contoh misalkan saya ketikkan
perintah berikut :
cara membuat static routing Dalam Cisco Router, static routing secara default sudah dalam posisi enable, jadi jika
ingin membuat IP static routing cukup dengan mengetikkan perintah :Router(config)#ip
route <network
destination id>
<subnet mask> <default gateway>
<administrative distance> network destination id adalah alamat jaringan yg dituju subnet mask adalah subnet mask dari jaringan yg dituju default gatewayadalah IP address Gateway, biasanya IP address router yg
berhubungan langsung administrative distanceadalah
nilai 0-255 yg diberikan pada routing. Bertambah rendah nilai yg diberikan bertambah tinggi
kegunaannya. Jika tidak diberikan, nilai default akan
dipakai. Nilai default untuk directly connected (C) =0 dan statically connected
(S) =1.
Routing Dynamic,
menggunakan protokol routing yang membuat tabel routing secara otomatis jika
topologi jaringan berubah-ubah. Routing dynamic secara umum dapat dibagi dalam
dua kategori. Distance vector dan Link state routing protocol, yang
masing-masing terdiri dari bermacam-macam routing protocol.
RIP (Routing Information Protocol) merupakan
protocol paling sederhana yang termasuk jenis distance vector. RIP
menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai metric dengan 15 hop maksimum.
Jadi hop count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan memberikan error
message "destination is unreachable" (tujuan tidak tercapai).
Daftar tabel routing protokol RIP di-update setiap 30 detik, sedangkan default
administrative distance untuk RIP yaitu 120.
Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya
:
router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network
address, berikut perintahnya :
router(config-router)#network
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai
brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
Pengertian NAT dan PAT
- NAT (Network Address Translation)
merupakan suatu metode untuk menghubungkan lebih dari 1 pc pada jaringan
lokal ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP publik.
- PAT (Port Address Translation)
merupakan suatu metode untuk menghubungkan
beberapa port yang diakses pada jaringan lokal ke jaringan internet menggunakan
satu alamat IP publik sesuai dengan port yang diakses.
Alasan menggunakan NAT pada jaringan
Alasan menggunakan NAT pada jaringan
- Menghemat IP legal yang diberikan oleh ISP
- Mengurangi terjadinya duplikasi IP address pada jaringan
- Menghindari proses pengalamatan kembali pada saat jaringan berubah
- Meningkatkan fleksibilitas untuk koneksi ke internet
Pengertian dan Penjelasan dari Macam-macam jenis Protocol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau
mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua
atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,
protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk
menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.
SSH (Secure
Shell)
Secure Shell atau SSH adalah protokol jaringan yang
memungkinkan data yang akan dipertukarkan menggunakan saluran aman antara dua
perangkat jaringan. Digunakan terutama di GNU / Linux dan sistem Unix berbasis
untuk mengakses account shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan
system terpencil tidak aman lain, yang mengirim informasi, terutama password,
di plaintext, membuat mereka rentan terhadap analisis paket. Enkripsi yang
digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan
tidak aman, seperti Internet.
SSH menggunakan kriptografi kunci publik untuk
mengotentikasi komputer remote dan jika perlu, memungkinkan komputer remote
untuk mengotentikasi pengguna. SSH biasanya digunakan untuk login ke mesin
remote dan mengeksekusi perintah, tetapi juga mendukung tunneling, forwarding
TCP port dan koneksi X11, yang dapat mentransfer file menggunakan protokol SFTP
berhubungan atau SCP SSH. Menggunakan model client-server. TCP port standar 22
telah ditetapkan untuk menghubungi server SSH. Sebuah program klien SSH
biasanya digunakan untuk membangun koneksi ke daemon SSH menerima koneksi jauh.
Keduanya sering hadir pada sistem operasi paling modern, termasuk Mac OS X,
Linux, FreeBSD, Solaris dan OpenVMS. Proprietary, freeware dan versi open
source dari berbagai tingkat kompleksitas dan kelengkapan yang ada.
TELNET (TErminaL NETwork)
TELNET (TErminaL NETwork)
adalah protokol jaringan yang digunakan di Internet atau jaringan area lokal
untuk memberikan fasilitas komunikasi teks interaktif dua arah berorientasi
koneksi melalui virtual terminal. User data di-band diselingi dengan informasi
DNS TELNET dalam sambungan data 8-bit byte berorientasi selama Transmission
Control Protocol (TCP).
Telnet adalah sebuah protokol client-server,
berdasarkan koneksi-berorientasi transportasi yang handal. Biasanya protokol
ini digunakan untuk membuat sambungan ke Transmission Control Protocol (TCP)
nomor port 23, di mana aplikasi Telnet server (telnetd) adalah mendengarkan.
Telnet, Namun, ada sebelum TCP / IP dan awalnya tergilas Jaringan Control
Program (NCP) protokol. Sebelum 5 Maret 1973, Telnet adalah protokol ad-hoc
tanpa definisi resmi . Pada dasarnya, dulu saluran 8-bit untuk pertukaran data
7-bit ASCII. Setiap byte dengan bit set tinggi Telnet karakter khusus. Pada
tanggal 5 Maret 1973, sebuah standar protokol Telnet adalah pasti pada UCLA
dengan penerbitan dua dokumen NIC: Telnet Protocol Specification, NIC # 15372,
dan Spesifikasi Opsi Telnet, NIC # 15.373. Karena "" arsitektur
protokol pilihan negotiable, banyak ekstensi dibuat untuk itu, beberapa di
antaranya telah diadopsi sebagai standar Internet, dokumen IETF STD STD 27
sampai 32. Beberapa ekstensi telah diterapkan secara luas dan lain-lain
diusulkan standar pada jalur standar IETF.
FTP (File
Transfer Protocol) File Transfer Protocol ( FTP
) adalah protokol jaringan standar yang digunakan untuk pertukaran dan
memanipulasi file melalui jaringan TCP / IP berbasis, seperti Internet. FTP
dibangun pada arsitektur klien-server dan menggunakan kontrol terpisah dan
koneksi data antara aplikasi client dan server. FTP digunakan dengan otentikasi
berbasis password atau pengguna dengan akses pengguna anonim.
Aplikasi interaktif awalnya alat baris perintah dengan sintaks perintah standar, tetapi antarmuka pengguna berbasis grafik telah dikembangkan untuk semua sistem operasi desktop yang digunakan saat ini. Spesifikasi FTP yang asli adalah sebuah metode yang secara inheren aman untuk mentransfer file karena tidak ada metode khusus untuk mentransfer data dengan cara dienkripsi. Ini berarti bahwa konfigurasi jaringan yang paling bawah, nama user, password, perintah FTP dan file yang ditransfer dapat ditangkap oleh siapa saja di jaringan yang sama menggunakan packet sniffer. Ini adalah masalah umum untuk spesifikasi protokol Internet yang ditulis sebelum penciptaan SSL, seperti HTTP, SMTP dan Telnet. Solusi umum untuk masalah ini adalah dengan menggunakan SFTP baik (SSH File Transfer Protocol), atau FTPS (FTP melalui SSL), yang menambahkan enkripsi SSL atau TLS untuk FTP sebagaimana tercantum dalam RFC 4217.
Aplikasi interaktif awalnya alat baris perintah dengan sintaks perintah standar, tetapi antarmuka pengguna berbasis grafik telah dikembangkan untuk semua sistem operasi desktop yang digunakan saat ini. Spesifikasi FTP yang asli adalah sebuah metode yang secara inheren aman untuk mentransfer file karena tidak ada metode khusus untuk mentransfer data dengan cara dienkripsi. Ini berarti bahwa konfigurasi jaringan yang paling bawah, nama user, password, perintah FTP dan file yang ditransfer dapat ditangkap oleh siapa saja di jaringan yang sama menggunakan packet sniffer. Ini adalah masalah umum untuk spesifikasi protokol Internet yang ditulis sebelum penciptaan SSL, seperti HTTP, SMTP dan Telnet. Solusi umum untuk masalah ini adalah dengan menggunakan SFTP baik (SSH File Transfer Protocol), atau FTPS (FTP melalui SSL), yang menambahkan enkripsi SSL atau TLS untuk FTP sebagaimana tercantum dalam RFC 4217.
PERANGKAT
WAN
Berikut ini adalah
perangkat-perangkat dari WAN :
CO [ Central Office ]
CO
(Control Operator/Office) bagiann pusat yang mengendalikan/mengatur perangkat
perangkat agar bekerja, bagian yang
menjadi pusat Penyedia Layanan.CO berfungsi mengendalikan sebuah jaringan atau
membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.
CPE [ Costumer Promises Equipment ]
Perangkat
yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.
DTE [ Data termination Equipment ]
Perangkat
yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan/coding.Berfungsi
mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTE merupaka sebuah
peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang
melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi.
Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan
DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.
DCE [ Data Communication Equipment ]
Data
Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal
Equipment dan Data Circuit Transmisi .
Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan
data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking
dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.
Contoh perangkat – perangkat yang terdapat pada CO,CPE,DTE,DCE :
§ DTE Device : – Terminal ( PC, Laptop, Client
PC, dll )
§ DCE Device : – Hub, Switch, Modem, dll
§ CPE Device : – Telepon, ADSL Modem
§ CO Device
: -- ISP
Perangkat pendukung
WAN:
1.
WAN Switch
WAN
Switch adalah perangkat multiport
internetworking yang digunakan carrier
network. Perangkat ini dapat melakukan switching
pada frame relay, X.25, dan SMDS, dan
bekerja pada data link layer di OSI
reference model.
2.
Access Server
Sebuah
Access Server berfungsi sebagai concentration
point untuk koneksi dial-in dan dial-out.
3.
Modem
Modem
adalah perangkat yang menerjemahkan sinyal digital menjadi sinyal analog,
sehingga data dapat dikirimkan melalui telephone
lines.
Pada
sisi pengirim, sinyal digital dikonversikan menjadi bentuk yang dapat digunakan
untuk melakukan komunikasi analog.
Pada
sisi penerima, sinyal analog tersebut dikonversikan kembali menjadi sinyal digital.
4.
CSU/DSU (Channel Service Unit/Digital Service Unit)
CSU/DSU
merupakan perangkat digital-interface
yang digunakan untuk menghubungkan sebuah router dengan digital circuit, seperti T1. Dan menyediakan timing signal untuk komunikasi antar perangkat.
5.
ISDN Terminal Adapter
ISDN
Terminal Adapter adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan ISDN Basic
Rate Interface (BRI) dengan interfaces lain, seperti EIA/TIA-232 pada router. Sebuah
terminal adapter pada dasarnya adalah ISDN Modem, walaupun disebut terminal
adapter, perangkat ini tidak dapat melakukan konversi sinyal analog menjadi
sinyal digital.
6. ATM Switch
ATM Switch adalah perangkat dalam ATM Network
yang bertanggungjawab untuk transit cell.
ATM Switch menerima cell masuk dari
ATM endpoint atau ATM Switch yang lain. Lalu, ATM Switch akan membaca dan
memperbarui informasi cell header dan langsung mengalihkan cell tersebut ke output interface sebagai tujuannya.
7. Router
Router adalah sebuah sistem yang meneruskan
frame data berdasarkan informasi pada Network Layer.
8. Multiplexer
Multiplexer adalah perangkat yang menggabungkan
dua sinyal atau lebih dari beberapa perangkat ke dalam media segmen yang sama.
Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal – sinyal gabungan tersebut.
a.
Multiplexer Statistical menggunakan channel – channel virtual berbeda pada
medium fisik yang sama untuk mengirimkan beberapa sinyal yang berbeda
sekaligus.
b.
Multiplexer Time – Division mengirim paket data dari sinyal – sinyal yang
berbeda pada interval waktu yang berbeda.
MEDIA KOMUNIKASI JARINGAN WAN
FIBER OPTIC
Kelebihan :
·
berkemampuan
membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat
dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial.
·
Kabel
fiber optic mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang
lebih jauh dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal
untuk transmisi serial data digital.
·
Kebal
terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat
mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik,
tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh
tegangan listrik.
·
Sebagai
dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak
berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada
konsentrasi tertentu.
·
Karena
yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api
bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan
tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan.
·
Kabel
fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca.
·
Kabel
fiber optic walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila
dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil
dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah
dalam penanganan dan pemasangannya.
·
Kabel
fiber optic lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah
disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada yang
menyadap sistem – maka muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang
sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.
Kekurangan :
·
Biaya
yang mahal untuk peralatannya.
·
Perlu
konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
·
Perlu
peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya.
·
Untuk
perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
·
Selain
merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan
kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
·
Bisa
menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.
COAXIAL CABLE
Kelebihan
:
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
Kelemahan:
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
TWISTED
CABLE :
Kelebihan
:
- harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- mudah dalam membangun instalasi
- harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
- jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- mudah terpengaruh noise (gangguan)
- jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- mudah terpengaruh noise (gangguan)
JARINGAN WAN
WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi
dalam bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang
mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah,
kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan
komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.
Metode Akses Dalam Jaringan
Monday, July 18,
2011
Metode akses (access method)
merupakan kumpulan aturan yang mengatur bagaimana node-node dalam jaringan
berbagi pakai media transmisi tanpa terjadi konflik. Aturan untuk berbagi pakai
mirip dengan aturan bagi pakai manusia dengan filosofi yang datang dulu yang
dilayani dan bergiliran. (pada CSMA, setiap komputer dalam jaringan dapat
mengirim setiap waktu (datang duluan, duluan dilayani), dan pada token passing komputer bergiliran
menggunakan media transmisi).
Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas
media transmisi (contoh kabel jaringan) secara simultan, maka kondisi yang
disebut sebagai “collision”
(tabrakan) akan terjadi, dan akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan
hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode
akses media jaringan yang bertindak sebagai ‘lampu lalu lintas’ yang
mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk
mencegah kondisi collision.
Metode akses diimplementasikan di dalam
lapisan data-link pada tujuh lapisan
model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam
lapisan khusus di dalam lapisan data-link,
yaitu pada Media Access Control Sublayer
dan Logical Link Control Sublayer.
Ada beberapa metode akses kontrol yang
digunakan dalam jaringan, yaitu sebagai berikut ini.
A.
CSMA (Carrier Sense Multiple Access)
Metode akses CSMA ini ialah: sebelum sebuah sistem dapat
mulai mengirim data dalam jaringan, ia akan ‘mendengar’ sinyal bawaan pada
kabel (mirip dengan ketika Anda mengangkat telepon dan mendengar dial-tone pada telepon). Hanya ketika
kabel tidak sibuk dengan pengiriman data yang lain, ia akan memulai transmisi.
Sepanjang tidak ada ‘sinyal sibuk’ pada kabel, setiap
yang terhubung dapat segera memulai transmisi.
Gambar 1. Metode akses CDMA
Dapat terjadi 2 atau lebih simpul mulai mentransmisi
dalam waktu yang bersamaan, yang mengakibatkan terjadinya tabrakan sinyal, yang
kemudian dideteksi menyebabkan sistem transmisi dihentikan, menunggu sebentar
sebelum sistem mulai mengakses kabel jaringan lagi.
Gambar 2. Jika terjadi tabrakan
1. Carrier Sense Multiple Access
with Collision Detection (CSMA/CD)
Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex. CSMA/CD merupakan metode
akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika
dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya. CSMA/CD
didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic
Engineering).
Metode ini memiliki cara kerja sebagai
berikut: semua simpul dalam jaringan yang hendak berhubungan dengan simpul lain
saling berlomba untuk mendapatkan saluran yang dikehendaki. Tiap-tiap simpul
akan memantau jaringan, apakah ada atau tidaknya suatu transmisi yang dilakukan
simpul lain dalam jaringan. Bila ada simpul lain yang sedang menggunakan
jaringan berupa pengiriman data atau yang lain, simpul lain akan menunda
keinginan untuk menggunakan jaringan sampai simpul yang sedang menggunakan
jaringan selesai (First Come, First Serve).
Apabila terdapat dua atau lebih dari simpul
menggunakan jaringan, maka akan terjadi gangguan (collision) pada informasi. Pengiriman informasi tersebut akan
diulang kembali. Demikian seterusnya, sampai saluran yang dikehendaki
didapatkan.
2. Carrier Sense Multiple Access
with Collision Avoidance (CSMA/CA)
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan
nirkabel (wireless network), seperti
halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, serta IEEE 802.11n. Untuk
AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3.
Setiap sinyal komputer yang ingin ditransmit
sebelum terjadi trasmit data akan diketahui oleh komputer jika akan terjadi
tabrakan. Ini mengizinkan komputer mengelak dari tabrakan transmisi. Sayangnya,
hal ini akan meningkatkan jumlah lalu lintas pada kabel dan membuat lambat
kerja jaringan.
Gambar 3. Algoritma CSMA
B. Token Passing
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan di dalam
spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI).
Gambar 4. Metode akses token passing
1. Token Bus
Gambar 5. Metode akses token bus
Metode akses token bus mempunyai cara kerja sebagai
berikut; dalam pengiriman data, pada token bus akan ditentukan hak pengiriman
informasi dengan cara memberitahukan secara khusus hak ini kepada simpul yang
bersangkutan. Hak pengiriman data akan ditentukan menurut urutan tertentu dari
satu simpul ke simpul yang lain, dan untuk memberitahukan kepada simpul
tersebut, digunakan sebuah token (nomor acak). Setiap simpul akan memegang
token tersebut untuk jangka waktu tertentu.
Apabila simpul sudah menggunakan token dan
tidak mempunyai informasi untuk dikirimkan, simpul tersebut harus mengirimkan
token ke simpul berikutnya. Metode akses ini menjadi standar dari IEEE 802.4.
2. Token Ring
Gambar 6. Metode akses token ring
Metode akses token ring bekerja hampir sama dengan cara
token bus, namun, dalam metode akses ini, akses dilakukan dengan mengedarkan
token ke suatu simpul di dalam jaringan ring. Setiap pusat akan memeriksa
apakah ada data yang ditujukan kepadanya atau tidak.
Bila ada data yang dikirimkan, ia akan
mengambil data tersebut dan mengirimkan ke simpul berikutnya. Demikian pula
bila ia akan mengirimkan data, datanya akan dimasukkan ke dalam token. Metode
akses ini menjadi standar dari IEEE 802.5.
C. Demand Priority
Gambar 7. Metode akses demand priority
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi
100VG-AnyLAN dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12.
Metode akses ini berdasarkan fakta bahwa repeater dan
end-nodes merupakan dua komponen yang membuat seluruh jaringan 100VG-AnyLAN.
Repeater dapat menangani akses jaringan dengan melakukan pencarian round-robin untuk mengirim dari seluruh
node ke jaringan. Repeater atau hub bertanggungjawab untuk mencatat seluruh
alamat, link, dan end node dan melihat bahwa seluruhnya berfungsi dengan baik.
End node ini sendiri dapat berupa komputer, bridge, router, atau switch.
D. TDMA (Time Division Multiple Access)
Cara kerjanya ialah: tiap-tiap simpul akan diberikan
waktu secara bergiliran untuk melakukan transmisi data secara berurutan. Waktu
pengiriman akan diberikan oleh master simpul dan semua simpul akan
mensinkronkan waktu pengiriman berdasarkan pewaktu (timing) dari master.
Bila tiap simpul yang mendapatkan giliran mengirimkan
data dan waktu giliran tidak terpakai, maka simpul dapat meminta waktu kepada
master untuk mengirimkan data. Master akan memberikan waktu giliran pengiriman
data tersebut kepada simpul, dan simpul tersebut harus menunggu giliran
waktunya tiba.
E. Polling
Pada metode akses polling, salah satu simpul akan menjadi
master dan simpul master akan dihubungkan ke simpul lain untuk memberikan
transmisi. Simpul yang mengirimkan data ke master, untuk dilanjutkan pengiriman
ke simpul tujuan. Bila informasi yang dikirim ditujukan ke master, master akan
menyimpannya. Polling akan dilanjutkan ke simpul lain, dan begitu seterusnya.
F. FDMA (Frequencies Division Multiple
Access)
Metode akses FDMA berdasarkan frequency-division multiplex (FDM) yang menyediakan frekuensi
berbeda bagi datastream yang berbeda. Dalam kasus FDMA, data stream
dialokasikan ke user berbeda atau node yang berbeda. Contohnya ialah sistem 1G
pada handphone. Teknik yang
bersangkutan adalah WDMA (Wavelength
Division Multiple Access) yang berdasarkan pada wavelength division multiplex (WDM) di mana user yang berbeda
mendapatkan warna yang berbeda dalam komunikasi fiber optic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar