Selamat datang

selamat datang,Hai kamu
TANAM-TANAM UBI
klik download :v

Kamis, 13 Agustus 2015

Rangcang Bangun Jaringan



Pengertian jaringan komputer adalah:
Perpaduan lebih dari satu komputer yang saling terhubung dengan sebuah media baik melalui kabel jaringan komputer maupun nirkabel sehingga komputer komputer tersebut membentuk sebuah jaringan kerja komputer yang saling terkait atau sering kita kenal dengan istilah jaringan komputer atau network komputer.
Klasifikasi jaringan komputer
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:
  1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    • Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server
    • Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.
  1. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:
    • Jaringan LAN
merupakan suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.
Gambar Local Area Network
    • Jaringan MAN
Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.
Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa
ISP internet.
Gambar Metropolitan Area Network
    • Jaringan WAN
Merupakan jaringan dengan cakupan luas, jaraknya antar kota, negara, dan benua, ini sama dengan internet.  Contohnya jaringan PT Telkom, Telkomsel, dan masih banyak lagi.
Gambar Wide Area Network
  1. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
    • Jaringan Client-Server
Yaitu jaringan komputer dengan sebuah komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya.
Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
Gambar Jaringan Client Server
    • Jaringan Peer-to-peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

Pengertian, Perangkat dan Protokol 7 Layer OSI, dan Fungsinya
Pengertian OSI
7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : Open System Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.
Pembagian 7 Layer model OSI

OSI yang merupakan model referensi dan bukan suatu model fisik membagi tugas-tugas jaringan kedalam 7 layer yang akan dijelaskan lebih detail berikut ini:
Keterangan : 7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
  1. Physical Layer
  2. DataLink Layer
  3. Network Layer
  4. Transport Layer
  5. Session Layer
  6. Presentation Layer
  7. Application Layer.
Fungsi dari Layer 7 Model OSI
Dari ke 7 model OSI layer memiliki fungsi yang berbeda untuk tiap layernya, untuk fungsi dari tiap layer adalah sebagai berikut :

Ø  Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya
Ø  DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Ø  Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
Ø  Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Ø  Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
Ø  Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
Ø  Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Mengenal UPS (Uninterruptible Power Supply)
Prinsip Kerja UPS
Setiap PC membutuhkan daya listrik. Kalau aliran listrik (main power) terputus, PC akan mati (tidak berfungsi). Fungsi dasar UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai listrik SEMENTARA(bold) ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main power nya tidak bekerja agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu BUKAN(bold) agar user tetap dapat bekerja.
UPS memiliki dua sumber daya listrik: Primary Power Source dan Secondary Power Source. Salah satunya berasal dari main power (stop kontak / PLN), satunya dari baterai UPS. Di dalam UPS terdapat Switch yang mengatur sumber daya listrik mana yang digunakan untuk menyediakan suplai listrik ke beban (PC). Jika Primary Power Source tidak berfungsi, Switch akan mentidaktifkan Secondary Power Source secara otomatis. Begitu juga sebaliknya jika Primary Power Source sudah kembali berfungsi.
PSU komputer membutuhkan arus listrik AC, sedangkan arus listrik dari baterai adalah DC. Oleh karena itu, di dalam UPS terdapat Inverter yang mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Di dalam UPS juga terdapat Rectifier yang mengubah arus AC dari main power menjadi arus DC untuk mengisi baterai pada saat main power bekerja.
Ø 
 Diagram paling simpel dari UPS
Jenis Gangguan Suplai Daya Listrik
Sudah memakai UPS saat listrik mati tapi PC tetap restart? Jangankan saat PLN mati, saat PLN hidup saja PC bisa restart sendiri.
Ada beberapa jenis gangguan suplai daya listrik ke PC antara lain :
1. Noise
Ini kalau tegangan (voltase) naik/turun tapi hanya sedikit (persentasenya kecil). Kalau standar 220 volt, sekitar 200 - 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalaupun selisih banyak, biasanya bertahap (tidak langsung drop sekali ataupun tinggi sekali). Noise yang semacam ini biasa diatasi memakai AVR (Auto Voltage Regulator). Tapi, AVR pun ada kelasnya. Ada yang hanya model sirkuit harga 50 ribuan, ada yang servo-motor harga 200 ribuan, ada yang ferro-resonant harga 700 ribuan (untuk 500VA semua loh). Ada harga ada rupa. PSU yang bagus juga biasanya sanggup mengatasi masalah Noise walaupun tidak pake AVR di luar PC.
Ø 
Sinyal AC yang terganggu oleh noise
2. Blackout
Ini kalau main power (PLN) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Kalau mau mencoba fungsi UPS yang paling dasar ini ya cabut saja kabel power UPS nya dari stop kontak saat komputernya menyala. Tinggal diliat komputernya mati/restart tidak.
3. Brownout / Sag
Ini kalau tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Dropnya bisa sampai separo dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip. Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya ada yang menyalakan mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Tambahan bebannya itu tidak harus di rumah / kantor kita, bisa saja tetangga kita yang menyalakan mesin lalu berpengaruh ke listrik kita lewat jaringan PLN.
Brownout ini lebih berpotensi menimbulkan masalah dibanding Blackout. UPS murahan belum tentu bisa ngatasi masalah Brownout ini. Yang harus diingat, kemampuan UPS untuk mengatasi Brownout ini TIDAK BISA dites dengan cara memutus main power ke UPS & menyambungnya kembali walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Dulu UPS yang kualitasnya kurang bagus saya colokin ke stavolt, komputernya dinyalakan, lalu power switch dari stavoltnya di-off & on-kan secepat mungkin, komputer tidak mati / restart. Tapi saat lampu di ruangan berkedip, komputernya tetap restart juga.
4. Surge & Spike
Kebalikan dari Brownout / Sag, ini kalau tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa sampai puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalau tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa bikin jadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt.
Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya saat mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatikan. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala setelah terjadinya Blackout. Istilah Spike lebih sering dipake untuk lonjakan tegangan akibat petir (lightning strikes). UPS berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.
Setiap PC membutuhkan daya listrik. Kalau aliran listrik (main power) terputus, PC akan mati (tidak berfungsi). Fungsi dasar UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai listrik SEMENTARA(bold) ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main power nya tidak bekerja agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu BUKAN(bold) agar user tetap dapat bekerja.
UPS memiliki dua sumber daya listrik: Primary Power Source dan Secondary Power Source. Salah satunya berasal dari main power (stop kontak / PLN), satunya dari baterai UPS. Di dalam UPS terdapat Switch yang mengatur sumber daya listrik mana yang digunakan untuk menyediakan suplai listrik ke beban (PC). Jika Primary Power Source tidak berfungsi, Switch akan mentidaktifkan Secondary Power Source secara otomatis. Begitu juga sebaliknya jika Primary Power Source sudah kembali berfungsi.
PSU komputer membutuhkan arus listrik AC, sedangkan arus listrik dari baterai adalah DC. Oleh karena itu, di dalam UPS terdapat Inverter yang mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Di dalam UPS juga terdapat Rectifier yang mengubah arus AC dari main power menjadi arus DC untuk mengisi baterai pada saat main power bekerja.

 Diagram paling simpel dari UPS

Jenis Gangguan Suplai Daya Listrik
Sudah memakai UPS saat listrik mati tapi PC tetap restart? Jangankan saat PLN mati, saat PLN hidup saja PC bisa restart sendiri.
Ada beberapa jenis gangguan suplai daya listrik ke PC antara lain :
1. Noise
Ini kalau tegangan (voltase) naik/turun tapi hanya sedikit (persentasenya kecil). Kalau standar 220 volt, sekitar 200 - 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalaupun selisih banyak, biasanya bertahap (tidak langsung drop sekali ataupun tinggi sekali). Noise yang semacam ini biasa diatasi memakai AVR (Auto Voltage Regulator). Tapi, AVR pun ada kelasnya. Ada yang hanya model sirkuit harga 50 ribuan, ada yang servo-motor harga 200 ribuan, ada yang ferro-resonant harga 700 ribuan (untuk 500VA semua loh). Ada harga ada rupa. PSU yang bagus juga biasanya sanggup mengatasi masalah Noise walaupun tidak pake AVR di luar PC.


Sinyal AC yang terganggu oleh noise

2. Blackout
Ini kalau main power (PLN) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Kalau mau mencoba fungsi UPS yang paling dasar ini ya cabut saja kabel power UPS nya dari stop kontak saat komputernya menyala. Tinggal diliat komputernya mati/restart tidak.

3. Brownout / Sag
Ini kalau tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Dropnya bisa sampai separo dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip. Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya ada yang menyalakan mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Tambahan bebannya itu tidak harus di rumah / kantor kita, bisa saja tetangga kita yang menyalakan mesin lalu berpengaruh ke listrik kita lewat jaringan PLN.

Brownout ini lebih berpotensi menimbulkan masalah dibanding Blackout. UPS murahan belum tentu bisa ngatasi masalah Brownout ini. Yang harus diingat, kemampuan UPS untuk mengatasi Brownout ini TIDAK BISA dites dengan cara memutus main power ke UPS & menyambungnya kembali walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Dulu UPS yang kualitasnya kurang bagus saya colokin ke stavolt, komputernya dinyalakan, lalu power switch dari stavoltnya di-off & on-kan secepat mungkin, komputer tidak mati / restart. Tapi saat lampu di ruangan berkedip, komputernya tetap restart juga.
4. Surge & Spike
Kebalikan dari Brownout / Sag, ini kalau tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa sampai puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalau tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa bikin jadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt.
Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya saat mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatikan. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala setelah terjadinya Blackout. Istilah Spike lebih sering dipake untuk lonjakan tegangan akibat petir (lightning strikes). UPS berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.

Jenis - Jenis UPS
Pada dasarnya, UPS hanya ada 2 jenis, yaitu OFFLINE dan ONLINE. Perbedaannya adalah pada sumber daya listrik mana yang jadi Primary Power Source, mana yang jadi Secondary Power Source.
Pada UPS jenis OFFLINE, sumber listrik primer adalah stop kontak / PLN, sumber listrik sekunder adalah inverter (dari baterai). Beberapa yang termasuk istilah lain ataupun varian dari OFFLINE UPS ini antara lain : Standby UPS, Ferroresonant-Standby UPS, Line-Interactive UPS, Voltage & Frequency Dependent (VFD) UPS, Voltage Independent (VI) UPS.
Karakteristik penting yang ada pada Offline UPS adalah adanya Switch Time atau Transfer Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh Switch untuk pindah dari sumber listrik primer ke sumber listrik sekunder pada saat sumber listrik primer dianggap gagal berfungsi, sehingga ada jeda waktu dimana beban tidak mendapat listrik.

Offline UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder

Offline UPS generasi sekarang biasanya memiliki Transfer Time kurang dari 4 milidetik (4 ms). Cukupkah Transfer Time segitu? Tergantung PSU nya. Di PSU ada spesifikasi Hold Time atau Holdup Time yang menunjukkan berapa lama PSU masih bekerja sebelum benar - benar mati jika aliran listrik terputus.
Pada UPS jenis ONLINE, sumber listrik primer adalah inverter (dari baterai). Inverter bekerja terus - menerus menyediakan listrik dari baterai untuk beban (PC), sedangkan rectifier dari AC ke DC bekerja terus - menerus untuk mengisi baterai. Itu sebabnya juga disebut DOUBLE CONVERSION UPS atau DOUBLE CONVERSION ONLINE UPS. Kalau main power tidak berfungsi, hanya rectifier dari AC ke DC yang berhenti bekerja, sedangkan kerja inverter tidak berubah (tidak ada Transfer Time / Switch Time). UPS jenis ini juga disebut Voltage & Frequency Independent (VFI) UPS karena tegangan dan frekuensi outputnya tidak dipengaruhi oleh input.
Pada Online UPS juga terdapat Switch yang otomatis mengambil aliran listrik dari sumber listrik sekunder (langsung dari PLN) jika inverter / baterai tidak bekerja. Biasanya Switch ini juga bisa difungsikan secara manual (manual bysaats) untuk maintenance baterai. Tidak adanya Transfer Time / Switch Time membuat sebagian orang menyebut Online UPS sebagai "True UPS".

Online UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder

Menurut standar ada tiga jenis UPS utama :
1. VFI (Voltage and Frequency Independent)
Disebut demikian karena tegangan dan frekuensi output tidak dipengaruhi oleh tegangan dan frekuensi input. Ini yg biasa dikenal dengan nama Online UPS atau Double Conversion UPS.
2. VFD (Voltage and Frequency Dependent)
Disebut demikian karena tegangan dan frekuensi output dipengaruhi oleh (sama dengan) tegangan dan frekuensi input. Ini yg biasa dikenal dengan nama Standby UPS atau Offline UPS. Skema seperti gambar 3 diatas tapi tanpa filter.

3. VI (Voltage Independent)
Disebut demikian karena disertai filter/stabilizer/AVR sehingga tegangan output distabilkan, sedangkan frkuensi output nya tetap mengikuti frekuensi input. Menurut beberapa website UPS, ini yang disebut juga UPS Line-Interactive. Skemanya seperti gambar 3 diatas.

Sedangkan menurut website APC dan PC Guide, disebut UPS Line-Interactive bila dalam UPS tersebut konverternya hanya ada satu, sekaligus berfungsi sebagai Rectifier (AC-DC) dan juga Inverter (DC-AC). Skemanya seperti gambar dibawah ini.

Line-Interactive UPS (dengan single konverter menurut beberapa sumber)
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder

Adapun Ferroresonant-Standby UPS adalah Standby UPS yg transfer switch dan filter/stabilizer/AVR nya digantikan oleh sebuah ferroresonant transformer. Keuntungannya adalah Transfer Time yang lebih singkat (bisa diasumsikan 0 milidetik), karena bila arus listrik dari Primary Power Source putus tiba2, energi yg tersimpan di medan magnetik transformer tetap mensuplai listrik output sampai Secondary Power Source nya bekerja.

Ferroresonant-Standby UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder

Beberapa orang berpendapat, Line-Interactive maupun Ferroresonant Standby UPS itu semua hanya varian dari Standby / Offline UPS, karena secara prinsip Primary Power Source nya adalah utility power (PLN). Tapi tentu saja penambahan fitur akan memperbaiki kinerja (kehandalan) UPS.
Spesifikasi UPS
Saat memilih UPS, ada spesifikasi yang bisa dibaca di box / manual / website nya. Di sini hanya dibahas beberapa spesifikasi yang penting untuk diperhatikan.
1. UPS Type / Topology
Jenis UPS ini yang paling penting. Intinya: ONLINE atau OFFLINE? Biasanya, kualitas inverter di Online UPS secara umum lebih baik daripada di Offline UPS. Hal ini karena diasumsikan inverter di Offline UPS hanya berfungsi kadang - kadang dan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi kalau kualitasnya tidak persis sama dengan listrik PLN maka dianggap terlalu berisiko merusak PC. Berbeda dengan Online UPS yang inverternya bekerja terus - menerus, jadi kualitas outputnya benar-benar bagus.

2. Load Rating (Capacity & Run Time)
Kapasitas UPS tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Mau dipake untuk berapa PC? Total daya berapa Watt? Yang harus diingat, kapasitas UPS (juga perhitungan beban) ini bisa dinyatakan sebagai Apparent Power, bisa juga sebagai True Power.

True Power = Power Factor x Apparent Power
Biasanya Apparent Power dinyatakan dalam satuan VA (Volt-Ampere), sedangkan True Power biasa dinyatakan dalam satuan Watt. Jadi ada UPS yang nulis spec Maximum Load-nya 600VA (480 Watt). Artinya Apparent Power = 600VA, True Power = 480Watt, Power Factor = 0,8. kalau di spec UPS hanya ada Apparent Power (pake satuan VA), untuk amannya ambil Power Factor (faktor daya) = 0,6.
UPS yang bagus biasanya dia punya tabel / gambar Run Time seperti ini.

Run Time Chart

Artinya, kalau PLN mati saat baterai UPS nya penuh (100%), lalu dibebani 600VA, UPS bisa menyediakan listrik selama 5,8 menit. Kalau bebannya 300VA, dapat menyala 14 menit. Yang pasti, UPS tidak akan bisa menyediakan listrik di atas beban maksimumnya. kalau dari tabel di atas, bukan berarti UPS itu bisa menyala 3 menitan kalau bebannya 800VA, tapi malah tidak nyala samasekali.
Sebagian UPS mungkin tidak menyediakan Run Time Chart seperti itu, tapi menyebutkan Typical Run Time at Full Load dan Typical Run Time at Half Load.

3. Output Voltage & Frequency
Sudah tau kan? Yang pasti harus sama dengan standar tegangan listrik untuk PC (di kita 220 volt, 50 Hz).

4. Electrical Waveform Output
Nah, ini yang sering kurang diperhatikan. Bentuk gelombang yang ideal untuk arus bolak - balik (AC) adalah Sinusoidal (Sinewave). Bentuk gelombang yang paling jelek adalah Squarewave. Tapi sampai saat ini belum ada Inverter murah yang bisa menghasilkan Sinewave Output.

Untuk menekan harga UPS biasanya pada Offline UPS digunakan Inverter yang menghasilkan Modified Squarewave. Bentuk gelombangnya dibuat mendekati (mirip) Sinewave. Ada yang menyebutnya "Stepped approximation to a sinewave", "Pulse-width modified squarewave", "Modified stepwave", atau "Modified sinewave".
Cara gampang untuk mencoba bentuk gelombang output UPS adalah dengan memasang lampu TL di UPS, lalu cabut kabel power UPS nya dari stop kontak. kalau lampunya kedip - kedip atau berdengung, itu tanda bentuk gelombangnya bukan sinusoidal. Tapi itu tergantung kualitas ballast & lampunya juga. kalau mau pasti dapat dites memakai alat yang bernama oscilloscope.
Untuk ONLINE UPS udah hampir pasti menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal karena Inverternya bekerja terus menerus. Karena itu harga ONLINE UPS tidak ada yang murah.
Mengenai masalah dengan PSU, memang ada beberapa UPS yang tidak cocok dengan PSU berkelas. Hal ini sebenarnya bukan tidak cocok berdasar merek, tapi teknologi yang digunakan.
Jika anda memiliki PSU yang non-pfc tentu saja semua jenis UPS akan compatibel dengan PSU jenis ini. kenapa? karena PSU non pfc tidak memiliki monitoring yang biasa terdapat pada PSU APFC. Dalam hal ini IC monitoring pfc lah yang paling berpengaruh dalam mendeteksi sinyal input apakah itu pure sine wave, step sine wave atau simulated sine wave.

Bagi pengguna psu dengan pasif-pfc lebih disarankan dengan UPS simulated sine wave. Bagi pengguna PSU dengan teknologi APFC, disarankan menggunakan UPS pure sine wave. UPS seri ini tentunya sangat mahal dibandingkan dengan UPS yang biasa. beberapa contoh UPS pure sinewave adalah prolink PLN series atau APC smart series. jika biaya yang dipermasalahkan lebih baik tanpa UPS sekalian saja malah PSU berjalan dengan normal. Pada PSU dengan APFC ini sangat teliti dalam menerima sinyal input yang diharapkan harus pure sine wave. Jika terdeteksi sinyal tidak pure sine wave maka akan berpengaruh pada PSU itu sendiri, misalnya terdapat suara gemuruh seperti overload dll.
UPS pada umumnya (yang ekonomis) memiliki sinyal sinewave hanya pada saat tercolok lansung ke pln, sendangkan saat menggunakan batre punya sinyal simulated sine wave.
5. Transfer Time
Yang ini udah disinggung di atas tadi, hanya ada di Offline UPS. Yang penting angkanya lebih kecil daripada Hold Time nya PSU yang dipakai.

6. Power Conditioning
Ini adalah kemampuan UPS untuk "memuluskan" aliran listrik dari main power sebelum diteruskan ke beban (PC). Ini terutama untuk OFFLINE UPS. Yang paling mendasar adalah Voltage Regulation (untuk mengatasi noise). Hampir semua Offline UPS sekarang udah built-in AVR (Automatic Voltage Regulator). Tapi ya seperti yang sudah disebutkan di atas, AVR yang ada di dalam UPS juga macam - macam kelasnya. UPS yang bagus biasanya bisa diatur tingkat sensitivitas dari AVR nya.

Fitur berikutnya yang ditambahkan biasanya adalah Surge Suppression (untuk mengatasi surge / spike).
Untuk ONLINE UPS, kualitas output samasekali lepas dari kualitas input (dalam kondisi beroperasi normal). Jadi untuk Online UPS, fitur Power Conditioning tidak terlalu penting kecuali kalau di-bypass (tidak pake baterai). Yang lebih penting adalah Output Voltage Regulation, karena kualitas keluaran baterai bisa berubah sesuai umur baterai.

Fungsi Stabilizer Listrik

Bagian dari aksesoris listrik ini memiliki perbedaan definisi jelas, secara fungsi, sebuah stabilizer adalah sebagai penstabil tegangan, sementara sistem kerja stabilizer merupakan sebuah alur dimana arus dan tegangan yang tak stabil tersebut diakumulasikan kemudian keluar menuju perangkat elektronik dengan arus yang stabil dan sesuai.
Terlepas dari itu, keduanya memiliki peran yang cukup penting untuk menjaga perangkat elektronik yang tidak memiliki penahan arus built-in. Sumber tegangan listrik yang kerap turun naik baik sumber listrik rumahan atau generator tentu diperlukan sebuah penstabil agar proses konsumsi perangkat elektronik lebih maksimal dan terjaga. Jika melalui generator, gunakan stabilizer untuk genset.

Sistem Kerja Stabilizer

Pada dasarnya sistem kerja alat ini sama dengan perangkat elektronik lainnya, yakni memerlukan kondisi arus listrik yang stabil saat beroperasi. Artinya arus listrik yang dikonsumsi oleh stabilizer harus sudah dalam kondisi stabil.
Dalam fungsi stabilizer listrik dan sistem kerja stabilizer listrik secara teori, ada dua faktor penentu nilai kapasitas dari sebuah stabilizer. Pertama, nilai kapasitas dari konsumsi daya perangkat elektronik yang terhubung dengannya. Kedua, nilai kapasitas untuk stabilizer itu sendiri.
Dalan fungsi stabilizer listrik dan sistem kerja stabilizer listrik, nilai ini tidak dapat diganggu-gugat karena memang sebesar itu kapasitas yang dibutuhkan oleh kulkas. Jika area untuk kebutuhan stabilizer sendiri adalah sebesar 25% dari total kapasitas, berarti 75% area yang tidak dapat diganggu-gugat merupakan bagian untuk kulkas.
Jadi fungsi stabilizer listrik dan sistem kerja stabilizer listrik mampu menganalogikan, dari 100% total kapasitas yang ada, 75% – nya merupakan bagian untuk kulkas sebesar 150 Watt dan 25% sisanya untuk stabilizer sebesar 50 Watt. Hitungan awalnya : (150 / 0,75) – 150 = 200 – 150 = 50 Watt.
Sehingga sistem kerja stabilizer listrik untuk menstabilkan kulkas dengan konsumsi daya sebesar 150 Watt adalah jenis stabilizer berkapasitas minimal 200 Watt. Jika dikonversi ke dalam satu VA (Volt Ampere) yang biasa digunakan pada stabilizer, maka nilai kapasitas tegangan arus 200 Watt akan menjadi : 200 / 0,8 = 250 VA.
A.      PENGERTIAN MEDIA TRANSMISI
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal sebagai penentu data rate dan jarak adalah sebagai berikut:
  • Bandwidth (Lebar Pita). Semakin besar maka semakin banyak pula data yang dapat dikirimkan.
  • Transmision Impairement (Kerusakan transmisi). Untuk media terpadu, kabel twisted pair secara umum mengalami kerusakan transmisi lebih dari pada kabel coaxial, dan coaxial mengamami kerusakan data lebih banyak daripada fiberoptik.
  • Interference (Interferensi). Interferensi dari sinyal damal pita frekuensi yang saling Overlapping dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak sebuah sinyal.
  • Jumlah Penerima (receiver). Sebuah media terpadu dapat digunakan untuk membawa sebuah hubungan piont-to-point atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.
B.       MEDIA TRANSMISI WIRE
Media transmisi wire disebut juga media transmisi guided, artinya Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.
  1. STP Cable (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
  • Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
  1. UTP Cable (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
  • Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran: kecil
  • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
Categori UTP dan STP Cable





3.         Coaxial Cable
Kabel Coaxcial merupakan media transmisi yang akan paling banyak digunakan pada Local Area Network (LAN) dan menjadi pilihan banyak orang karena selain harganya murah, kabel jenis ini juga mudah dugunakan.
Thick Coaxial dan Thin Coaxial
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

4.             Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih

mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
  • Kecepatan
Jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second.
  • Bandwidth
Fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
  • Distance
Sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
  • Resistance
Daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
  • Maintenance
Kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.

Tipe-tipe kabel fiber optic:
  • Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
  • Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
  • Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.

Prinsip kerja transmisi serat optik adalah sebagai berikut.
  1. Cahaya dari suatu smber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
  2. Berkas cahaya dipantulkan dan dioperasikan sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi diserap olej material di sekitarnya.
Propagasi pada single mode menyediakan kinerja yang lebih lebih baik dibandingkan multimode, karena dengan transmisi multimode, setiap berkas menempuh jalur dengan panjang berbeda dan hal ini berakibat pada waktu transfer di serat menyeabkan elemen sinyal menyebar dalam waktu, sehingga dapat terjadi data yang diterima tidak akurat, karena hanya ada satu jalur transmisi dalam transmis single mode, maka distorsi tidak akan terjadi. Pada serat optik terdapat 3 jenis transmisi, yaitu single mode, multimode dan multimode graded index.
Serat optik sangat bermanfaat untuk transmisi jarak yang bervariasi. Sebagai gambaran, jarak yang dapat ditempuh untuk transmisi data pada serat optik adalah sebagai berikut
  • Jarak Jauh
Untuk jaringan telepon, berjarak 900 mil, berkapasitas 20.000 sampai 60.000 channel suara.
  • Metropolitan
    Berjarak 7,8 mil dan dapat menampung 100.000 channel suara.
  • Daerah Luar
    Berjarak antara 25 sampai 100 mil yang menghubungkan berbagai kota.
  • Subcriber loop
    Digunakan untuk menghubungkan central dengan pelanggan langsung.
  • LAN
    Digunakan dalam jaringan local menghubungkan antar kantor
    Berdasarakan sifat karakteristiknya maka Jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
    • Multi Mode
Perjalanan cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan, karena itu disebut multi mode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) sengan diameter 125 mm. Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasanya serat optik multi mode meimliki dua profil yaitu granded index dan step index.
  • Single Mode
Serat optik single mode / mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecilo 3-10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya.
Keunggulan serat optik dibandingkan dengan media yang lain :
  1. Redaman transmisi yang kecil
  2. Bidang frekuensi yang lebar
  3. Ukuran kecil dan ringan
  4. Tidak ada interferensi
Karakteristik titik-ke-titik media terpandu

Rentang frekuensi
Atenuasi khusus
Delay khusus
Jarak repeater
Twisted pair (dengan loading)
0 – 3,5 kHz
0,2 dB/km @ 1kHz
50 µs/Km
2 km
Twisted pair (kabel multipair)
0 – 1 MHz
3 dB/km @ 1kHz
5 µs/Km
2 km
Coaxial
0 – 500 MHz
7 dB/km @ 10kHz
4 µs/Km
1 – 9 km
Fiber Optic
180 – 370 THz
0,2 – 0,5 dB/km
5 µs/Km
40 km
Perbandingan jenis kabel
Karakteristik
Thinnet
Thicknet
Twisted Pair
Fiber Optic
Biaya/harga
Lebih mahal dari twisted
Lebih mahal dari thinnet
Paling murah
Paling mahal
Jangkauan
185 meter
500 meter
100 meter
2000 meter
Transmisi
10 Mbps
10 Mbps
1 Gbps
> 1 Gbps
Fleksibilitas
Cukup fleksibel
Kurang fleksibel
Paling fleksibel
Tidak fleksibel
Kemudahan instalasi
Mudah
Mudah
Sangat mudah
Sulit
Resistensi terhadap inferensi
Baik
Baik
Rentan
Tidak terpengaruh


C.      MEDIA TRANSMISI WIRELESS
Media transmisi wireless atau yang disebu juga unguided transmission adalah suatu media transmisi data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya, media unguided/wireless ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara, ruang hampa udara, atau air.Untuk transmisi, Antena menyebarkan energy elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara), sedangkan untuk penerimaan sinyal, antena menangkap gelombanvg elektromagnetikdari media.Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless yaitu1.
1. Searah
Untuk konfigurasi searah, antena pentransmisi mengeluarkan sinyal elektromagnetik yang terpusat; antenna pentransmisi dan antenna penerima harus disejajarka dengan hati-hati. Umumnya, semakin tinggi frekuensi sinyal, semakin mungkin menfokuskannya kedalam sinar searah.
2. Segala arah
Untuk konfigurasi segala arah, sinyal yang ditransmisikan menyebar luas ke seagala penjuru dan diterima oleh banyak antenna.
Jenis-jenis media transmisi wireless
1. Gelombang Mikro Terrestial
Dengan tipe antenna gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’. Ukurandiameternya biasanya sekitar 3 cm. antenna pengirim menfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antenna penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanha untuk memperluas jarak antar antenna dan agar mampu melakukan transmisi agar menembus batas, jarak maksimum antara antenna ditetapkan
d = 7.14
Dimana “d” adalah jarak antar antenna-antena dalam kilometer, h adalah tinggi antenna dalam meter, dan K adalah factor penyesuaian yang dihitung karena kenyataannya gelombang mikro dipantulkan atau dibelokkan dengan lekung bumi dan akan menyebar lebih jauh disbanding garis pandang optikal. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberap menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik-ke-titik dipasang pada jarak tertentu.
2. Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi adalah sebuah stasion relay gelombnag mikro. Dipergunkan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai station bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu Band frekuensi, dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentramisikannya ke frekuensi yang lain.
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi. Satelit sangat sesuai untuk distribusi siaran televisi.Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian di siarkan kesejumlah stasion, diman program tersebut kemudian di distribusikan kepemirsa. Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik-ke-titik antara sentral telepon pada jaringna telepon umum.
3. Gelombang Microwave
Microwave merupakan high-end dari RF (Radio Frequency), sekitar 1 – 30 GHz. Transmisi dengan microwave memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Alokasi frekuensi
  • Interference, Keamanan
  • Harus straight-line (perambatan line-of sight)
  • Jarak tanpa repeater anatar 10 – 100 km
Ada 2 jenis spekrum gelombang yang umum digunakan yaitu :
  • Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)
  • Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS).
4. Infrared (Infra Merah)
Infrared adalah generasi pertama dari teknologi koneksi nirkabel yang digunakan untuk perangkat mobile. InfraRed sendiri, merupakan sebuah radiasi gelombang elektromagnetis dengan panjang gelombang lebih panjang dari gelombang merah, namun lebih pendek dari gelombang radio, yakni 0,7 mikro m sampai dengan 1 milimeter. Sinar infra merah memiliki jangkauan frekuensi 1011 Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm.
Proses koneksi infrared bekerja dengan cara yang sangat sederhana. Ketika terjadi pertemuan di antara dua buah device dengan interkoneksi tersebut, maka akan terjadi sebuah pengenalan secara anonim diantara kedua device tersebut. Pengenalan ini kemudian berlanjut ke arah yang lebih dalam lagi di mana kedua device tersebut meyetujui untuk memberi “nama sementara” pada masing-masing device sehingga protokol infrared mengenali kedua belah pihak dan melakukan transfer data atau untuk sekedar mempertahankan koneksi hingga perintah terakhir dijalankan. Tentunya hal ini memudahkan koneksi untuk device dengan interkoneksi infrared karena tidak diperlukannya proses pairing yang merepotkan.
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur  pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah.
Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
  • Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
  • Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena termasuk alat yang sederhana.
Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
  • Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer data karena caranya yang merepotkan.
  • Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan infra merah mengenai mata
warna. Jika diurutkan dari yang paling besar frekuensinya adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

5. Gelombang Cahaya Tampak
Sesuai namanya, spketrum ini berupa cahaya yang dapat ditangkap langsung oleh mata manusia. Gelombang ini memiliki panjang 0.5x10-6 meter dengan frekuensi 1015 hertz. Dan  gelombang cahaya tampak sendiri terdiri dari 7 macam yang disebut warna. Jika diurutkan dari yang paling besar frekuensinya adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

6. Gelombang Sinar X
Gelombang ini memiliki panjang 10-10 meter dan memiliki frekuensi 1018 hertz. Gelombang sinar X sering disebut juga dengan sinar rontgen, karena gelombang ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan rontgen di rumah sakit.
7. Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.
Teknologi ini dipelopori oleh Ericsson yang saat ini mulai menggusur dominasi infrared untuk perangkat bergerak(HP, PDA), teknologi ini sudah dikembangkan oleh sebua konsursium yaitu bluetooth special Interest Group (SIG). Cakupan Bluetooth bisa mencapai 10 meter dan tidak terhalang flesibelitas media, berbeda dengan media lainya seperti infrared atau Wi-Fi, Bluetooth memungkinkan koneksi antar piranti elektronik apa aja dan bukan hanya computer.Bluetooth dapat dibuat membentuk PAN atar perangkat seperti computer, HP, PDA Kamera,bar-code reader, perangkat audio video bahkan sampai perangkat dapur.
Bluetooth bekerja dengan menggunakan signal radio pada frekuensi 2,4 Ghz yang sama dengan WiFI untuk menghindari interpretensi maka Bluetooth bekerja dengan cara spread spectrum frequency hopping (SSFH). Pada saat perangkat Bluetooth akan terkoneksi maka perangkat harus melakukan hopping sequence agar dapat saling mengenali.
Secara teoritis kecepatannya 1 Mbps, namun kecepatan efektifnya hanya 721 Kbps, ini untuk standar Bluetooth 1.1, sedangkan untuk standar 1.0 empunyai kecepatan hanya 420 Kbps Pemakaian Bluetooth sampai saat ini sudah sangat luas, diantaranya
a.      Wireless headset
Dahulu teknologi ini digunakan untuk HP, dimana penggunaan headset dengan menggunakan Bluetooth dapat mengakses tanpa batas, teknologi ini memungkinkan pengguna dapat menggunakan fasilitas HPnya walaupun HPnya berada di dalam tas atau koper.
b.      Internet Bridge
Teknologi ini juga memungkinkan HP untuk memanfaatkan kemampuan Dial-Up Networking yang ada pada PC, memungkinkan kita didalam jaringan PAN untuk terkoneksi ke internet tanpa menggunakan media kabel jaringan. Fungsinya hamper sama dengan fasilitas Infrared untuk sebagai media penghubung ke Internet, namun bedanya perangkat tersebut dapat digunakan tanpa harus berhadapan.


c.       File Exchange
Memungkinkan membentuk sebuah NT tanpa harus dipusingkan dengan setting domainya terlebih dahulu, misalnya : pada sebuah seminar si pembicara akan membagikan file presentasinya dan pembicara cukup mengaktifkan fasilitas Bluetoothnya pada komputernya dan para peserta dapat melakukan file transfer seizing pemilik dengan otentikasi
d.      Sinkronisasi
Bluetooth memungkinkan sinkronisasi antar piranti dari PC, PDA, HP, sampai dengan peralatan dapur. Kelemahan buetooth ini Terletak pada caranya mengurus data, secara teoritis dapat mengkoneksikan 7 perangkat secara langsung, tetapi manejemen datanya hanya memungkinkan hanya dua perangkat sementara yang lain menunggu.
6. Wi-Fi (Wireless Fidelity)
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kepraktisan,tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh.
Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
  • 802.11a
  • 802.11b
  • 802.11g
  • 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wifi
Spesifikasi Band
Kecepatan
Frekuensi
Cocok dengan
11 Mb/s
2.4 GHz
b
54 Mb/s
5 GHz
a
54 Mb/s
2.4 GHz
b, g
100 Mb/s
2.4 GHz
b, g, n
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu
a.      Ad-HocMode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya dua atau tiga komputer, tanpa harus membeli access point
b.      Infrastruktur, Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.

Ada dua jenis, yaitu :
  • Wi-fi dalam bentuk PCI
  • Wi-fi dalam bentuk USB
IEEE  (Institute  of  Electrical  and  Electronic  Engineers)  melakukan  diskusi,  riset  dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Salah satu standar yangdikeluarkan adalah 802.11 yang bekerja di bidang wireless LAN (WiFi).

Pengertian Dan Macam Macam Topologi Jaringan Komputer

adalah suatu cara atau konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi.

Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer

1. Topologi Ring
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address dia.

  • Kelebihan dari topologi jaringan komputer ring adalah pada kemudahan dalam proses pemasangan dan instalasi, penggunaan jumlah kabel lan yang sedikit sehingga akan menghemat biaya.
  • Kekurangan paling fatal dari topologi ini adalah, jika salah satu komputer ataupun kabel nya bermasalah, maka pengiriman data akan terganggu bahkan error.

2. Topologi Bus
Topologi jaringan komputer bus tersusun rapi seperti antrian dan  menggunakan cuma satu kabel coaxial dan setiap komputer terhubung ke kabel menggunakan konektor BNC, dan kedua ujung dari kabel coaxial harus diakhiri oleh terminator.
 
  • Kelebihan dari bus hampir sama dengan ring, yaitu kabel yang digunakan tidak banyak dan menghemat biaya pemasangan.
  • Kekurangan topologi bus adalah jika terjadi gangguan atau masalah pada satu komputer bisa menggangu jaringan di komputer lain, dan untuk topologi ini sangat sulit mendeteksi gangguan, sering terjadinya antrian data, dan jika jaraknya terlalu jauh harus menggunakan repeater.

3. Topologi Star
Topologi ini membentuk seperti bintang karena semua komputer di hubungkan ke sebuah hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga hub/switch lah pusat dari jaringan dan bertugas untuk mengontrol lalu lintas data, jadi jika komputer 1 ingin mengirim data ke komputer 4, data akan dikirim ke switch dan langsung di kirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lain. Topologi jaringan komputer inilah yang paling banyak digunakan sekarang karena kelebiha
nnya lebih banyak.
 
  • Kelebihan topologi ini adalah sangat mudah mendeteksi komputer mana yang mengalami gangguan, mudah untuk melakukan penambahan atau pengurangan komputer tanpa mengganggu yang lain, serta tingkat keamanan sebuah data lebih tinggi, .
  • Kekurangannya topologi jaringan komputer ini adalah, memerlukan biaya yang tinggi untuk pemasangan, karena membutuhkan kabel yang banyak serta switch/hub, dan kestabilan jaringan sangat tergantung pada terminal pusat, sehingga jika switch/hub mengalami gangguan, maka seluruh jaringan akan terganggu.

4. Topologi Mesh
Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam jaringannya menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data akan langsung mencapai komputer tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch atau hub.
 
  • Kelebihanya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain.
  • Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus memiliki Port I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.

 5. Topologi Tree
Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke topologi star lainnya menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat yang lebih rendah.
  • Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
  • Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu juga.
Ketika digunakan, informasi penyimpanan berkas harus dapat diakses dan dibaca ke dalam memori komputer. Beberapa sistem hanya menyediakan satu metode akses untuk berkas. Pada sistem yang lain, contohnya IBM, terdapat banyak dukungan metode akses yang berbeda. Masalah pada sistem tersebut adalah memilih yang mana yang tepat untuk digunakan pada satu aplikasi tertentu.
Sequential Access merupakan metode yang paling sederhana. Informasi yang disimpan dalam berkas diproses berdasarkan urutan. Operasi dasar pada suatu berkas adalah tulis dan baca. Operasi baca membaca berkas dan meningkatkan pointer berkas selama di jalur lokasi I/O. Operasi tulis menambahkan ke akhir berkas dan meningkatkan ke akhir berkas yang baru. Metode ini didasarkan pada tape model sebuah berkas, dan dapat bekerja pada kedua jenis device akses (urut mau pun acak).
Direct Access merupakan metode yang membiarkan program membaca dan menulis dengan cepat pada berkas yang dibuat dengan fixed-length logical order tanpa adanya urutan. Metode ini sangat berguna untuk mengakses informasi dalam jumlah besar. Biasanya database memerlukan hal seperti ini. Operasi berkas pada metode ini harus dimodifikasi untuk menambahkan nomor blok sebagai parameter. Pengguna menyediakan nomor blok ke sistem operasi biasanya sebagai nomor blok relatif, yaitu indeks relatif terhadap awal berkas. Penggunaan nomor blok relatif bagi sistem operasi adalah untuk memutuskan lokasi berkas diletakkan dan membantu mencegah pengguna dari pengaksesan suatu bagian sistem berkas yang bukan bagian pengguna tersebut.
Metode ini merupakan hasil dari pengembangan metode direct access. Metode ini memasukkan indeks untuk mengakses berkas. Jadi untuk mendapatkan suatu informasi suatu berkas, kita mencari dahulu di indeks, lalu menggunakan pointer untuk mengakses berkas dan mendapatkan informasi tersebut. Namun metode ini memiliki kekurangan, yaitu apabila berkas-berkas besar, maka indeks berkas tersebut akan semakin besar. Jadi solusinya adalah dengan membuat 2 indeks, indeks primer dan indeks sekunder. Indeks primer memuat pointer ke indeks sekunder, lalu indeks sekunder menunjuk ke data yang dimaksud.


Media Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.
Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai "collision" (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan, yang bertindak sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision.
Jenis-jenis Metode Media Access Control
Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media Access Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada empat buah metode media access control yang digunakan dalam jaringan lokal, yakni:

Pengertian IP Address Dan Subnet Mask

IP ADDRESS
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.


Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
* IP versi 4 (IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)

Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.

Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Subnet Mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

(Static Routing)

static routing adalah salah satu cara untuk membuat table routing secara manual. Static routing ini berguna untuk jaringan sederhana yg menggunakan beberapa router dan juga untuk menghemat penggunaan bandwidth.
Routing Static, merupakan pembuatan tabel routing secara manual. Routing static ini berguna untuk jaringan sederhana yang mana hanya menggunakan beberapa buah router saja dan berguna untuk penghematan penggunaan bandwidth. Secara manual maksudnya adalah jika sobat sebagai administrator jaringan, mengetikkan perintah-perintah tertentu untuk membuat IP static routing sebagai contoh misalkan saya ketikkan perintah berikut :

cara membuat static routing Dalam Cisco Router, static routing secara default sudah dalam posisi enable, jadi jika ingin membuat IP static routing cukup dengan mengetikkan perintah :Router(config)#ip route <network destination id> <subnet mask> <default gateway> <administrative distance>                           network destination id adalah alamat jaringan yg dituju                                                      subnet mask adalah subnet mask dari jaringan yg dituju                                            default gatewayadalah IP address Gateway, biasanya IP address router yg berhubungan langsung                                                                                   administrative distanceadalah nilai 0-255 yg diberikan pada routing. Bertambah rendah nilai yg diberikan bertambah tinggi kegunaannya. Jika tidak diberikan, nilai default akan dipakai. Nilai default untuk directly connected (C) =0 dan statically connected (S) =1.
Routing Dynamic, menggunakan protokol routing yang membuat tabel routing secara otomatis jika topologi jaringan berubah-ubah. Routing dynamic secara umum dapat dibagi dalam dua kategori. Distance vector dan Link state routing protocol, yang masing-masing terdiri dari bermacam-macam routing protocol.
RIP (Routing Information Protocol) merupakan protocol paling sederhana yang termasuk jenis distance vector. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai metric dengan 15 hop maksimum. Jadi hop count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan memberikan error message "destination is unreachable" (tujuan tidak tercapai). Daftar tabel routing protokol RIP di-update setiap 30 detik, sedangkan default administrative distance untuk RIP yaitu 120.
Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya :
router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya :
router(config-router)#network






Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem

Pengertian NAT dan PAT

  • NAT (Network Address Translation)
merupakan suatu metode untuk menghubungkan lebih dari 1 pc pada jaringan lokal ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP publik.
  • PAT (Port Address Translation)
merupakan suatu metode untuk menghubungkan beberapa port yang diakses pada jaringan lokal ke jaringan internet menggunakan satu alamat IP publik sesuai dengan port yang diakses.
Alasan menggunakan NAT pada jaringan
  1. Menghemat IP legal yang diberikan oleh ISP
  2. Mengurangi terjadinya duplikasi IP address pada jaringan
  3. Menghindari proses pengalamatan kembali pada saat jaringan berubah
  4. Meningkatkan fleksibilitas untuk koneksi ke internet

Pengertian dan Penjelasan dari Macam-macam jenis Protocol

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.
SSH (Secure Shell)
Secure Shell atau SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan data yang akan dipertukarkan menggunakan saluran aman antara dua perangkat jaringan. Digunakan terutama di GNU / Linux dan sistem Unix berbasis untuk mengakses account shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan system terpencil tidak aman lain, yang mengirim informasi, terutama password, di plaintext, membuat mereka rentan terhadap analisis paket. Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan tidak aman, seperti Internet.
SSH menggunakan kriptografi kunci publik untuk mengotentikasi komputer remote dan jika perlu, memungkinkan komputer remote untuk mengotentikasi pengguna. SSH biasanya digunakan untuk login ke mesin remote dan mengeksekusi perintah, tetapi juga mendukung tunneling, forwarding TCP port dan koneksi X11, yang dapat mentransfer file menggunakan protokol SFTP berhubungan atau SCP SSH. Menggunakan model client-server. TCP port standar 22 telah ditetapkan untuk menghubungi server SSH. Sebuah program klien SSH biasanya digunakan untuk membangun koneksi ke daemon SSH menerima koneksi jauh. Keduanya sering hadir pada sistem operasi paling modern, termasuk Mac OS X, Linux, FreeBSD, Solaris dan OpenVMS. Proprietary, freeware dan versi open source dari berbagai tingkat kompleksitas dan kelengkapan yang ada.

TELNET (TErminaL NETwork)
TELNET (TErminaL NETwork) adalah protokol jaringan yang digunakan di Internet atau jaringan area lokal untuk memberikan fasilitas komunikasi teks interaktif dua arah berorientasi koneksi melalui virtual terminal. User data di-band diselingi dengan informasi DNS TELNET dalam sambungan data 8-bit byte berorientasi selama Transmission Control Protocol (TCP).
Telnet adalah sebuah protokol client-server, berdasarkan koneksi-berorientasi transportasi yang handal. Biasanya protokol ini digunakan untuk membuat sambungan ke Transmission Control Protocol (TCP) nomor port 23, di mana aplikasi Telnet server (telnetd) adalah mendengarkan. Telnet, Namun, ada sebelum TCP / IP dan awalnya tergilas Jaringan Control Program (NCP) protokol. Sebelum 5 Maret 1973, Telnet adalah protokol ad-hoc tanpa definisi resmi . Pada dasarnya, dulu saluran 8-bit untuk pertukaran data 7-bit ASCII. Setiap byte dengan bit set tinggi Telnet karakter khusus. Pada tanggal 5 Maret 1973, sebuah standar protokol Telnet adalah pasti pada UCLA dengan penerbitan dua dokumen NIC: Telnet Protocol Specification, NIC # 15372, dan Spesifikasi Opsi Telnet, NIC # 15.373. Karena "" arsitektur protokol pilihan negotiable, banyak ekstensi dibuat untuk itu, beberapa di antaranya telah diadopsi sebagai standar Internet, dokumen IETF STD STD 27 sampai 32. Beberapa ekstensi telah diterapkan secara luas dan lain-lain diusulkan standar pada jalur standar IETF.
FTP (File Transfer Protocol)                                                                                                File Transfer Protocol ( FTP ) adalah protokol jaringan standar yang digunakan untuk pertukaran dan memanipulasi file melalui jaringan TCP / IP berbasis, seperti Internet. FTP dibangun pada arsitektur klien-server dan menggunakan kontrol terpisah dan koneksi data antara aplikasi client dan server. FTP digunakan dengan otentikasi berbasis password atau pengguna dengan akses pengguna anonim.
Aplikasi interaktif awalnya alat baris perintah dengan sintaks perintah standar, tetapi antarmuka pengguna berbasis grafik telah dikembangkan untuk semua sistem operasi desktop yang digunakan saat ini.                                                                                         Spesifikasi FTP yang asli adalah sebuah metode yang secara inheren aman untuk mentransfer file karena tidak ada metode khusus untuk mentransfer data dengan cara dienkripsi. Ini berarti bahwa konfigurasi jaringan yang paling bawah, nama user, password, perintah FTP dan file yang ditransfer dapat ditangkap oleh siapa saja di jaringan yang sama menggunakan packet sniffer. Ini adalah masalah umum untuk spesifikasi protokol Internet yang ditulis sebelum penciptaan SSL, seperti HTTP, SMTP dan Telnet. Solusi umum untuk masalah ini adalah dengan menggunakan SFTP baik (SSH File Transfer Protocol), atau FTPS (FTP melalui SSL), yang menambahkan enkripsi SSL atau TLS untuk FTP sebagaimana tercantum dalam RFC 4217.
PERANGKAT WAN
Berikut ini adalah perangkat-perangkat dari WAN :
CO [ Central Office ]
CO (Control Operator/Office) bagiann pusat yang mengendalikan/mengatur perangkat perangkat agar bekerja,  bagian yang menjadi pusat Penyedia Layanan.CO berfungsi mengendalikan sebuah jaringan atau membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.
CPE [ Costumer Promises Equipment ]
Perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.
DTE [ Data termination Equipment ]
Perangkat yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan/coding.Berfungsi mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTE merupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.
DCE [ Data Communication Equipment ]
Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment dan Data Circuit Transmisi .  Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.

Contoh perangkat – perangkat yang terdapat pada CO,CPE,DTE,DCE :

§  DTE Device : – Terminal ( PC, Laptop, Client PC, dll )
§  DCE Device : – Hub, Switch, Modem, dll
§  CPE Device : – Telepon, ADSL Modem
§  CO Device   : -- ISP


Perangkat pendukung WAN:
1.      WAN Switch
WAN Switch adalah perangkat multiport internetworking yang digunakan carrier network. Perangkat ini dapat melakukan switching pada frame relay, X.25, dan SMDS, dan bekerja pada data link layer di OSI reference model.



2.      Access Server
Sebuah Access Server berfungsi sebagai concentration point untuk koneksi dial-in dan dial-out.
3.      Modem
Modem adalah perangkat yang menerjemahkan sinyal digital menjadi sinyal analog, sehingga data dapat dikirimkan melalui telephone lines.
Pada sisi pengirim, sinyal digital dikonversikan menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi analog.
Pada sisi penerima, sinyal analog tersebut dikonversikan kembali menjadi sinyal digital.
4.      CSU/DSU (Channel Service Unit/Digital Service Unit)
CSU/DSU merupakan perangkat digital-interface yang digunakan untuk menghubungkan sebuah router dengan digital circuit, seperti T1. Dan menyediakan timing signal untuk komunikasi antar perangkat.
5.     ISDN Terminal Adapter
ISDN Terminal Adapter adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan ISDN Basic Rate Interface (BRI) dengan interfaces  lain, seperti EIA/TIA-232 pada router. Sebuah terminal adapter pada dasarnya adalah ISDN Modem, walaupun disebut terminal adapter, perangkat ini tidak dapat melakukan konversi sinyal analog menjadi sinyal digital.
6.      ATM Switch
ATM Switch adalah perangkat dalam ATM Network yang bertanggungjawab untuk transit cell. ATM Switch menerima cell masuk dari ATM endpoint atau ATM Switch yang lain. Lalu, ATM Switch akan membaca dan memperbarui informasi cell header dan langsung mengalihkan cell tersebut ke output interface sebagai tujuannya.
7.   Router
Router adalah sebuah sistem yang meneruskan frame data berdasarkan informasi pada Network Layer.
8.      Multiplexer
Multiplexer adalah perangkat yang menggabungkan dua sinyal atau lebih dari beberapa perangkat ke dalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal – sinyal gabungan tersebut.
a.       Multiplexer Statistical menggunakan channel – channel virtual berbeda pada medium fisik yang sama untuk mengirimkan beberapa sinyal yang berbeda sekaligus.
b.      Multiplexer Time – Division mengirim paket data dari sinyal – sinyal yang berbeda pada interval waktu yang berbeda.

 

 

 

 

MEDIA KOMUNIKASI JARINGAN WAN

FIBER OPTIC
Kelebihan :
·         berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial.
·         Kabel fiber optic mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi serial data digital.
·         Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh tegangan listrik.
·         Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu.
·         Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan.
·         Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca.
·         Kabel fiber optic walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
·         Kabel fiber optic lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada yang menyadap sistem – maka muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.

Kekurangan :
·         Biaya yang mahal untuk peralatannya.
·         Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
·         Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya.
·         Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
·         Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
·         Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.




COAXIAL CABLE
Kelebihan :
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
Kelemahan:
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang

TWISTED CABLE :
Kelebihan :
- harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
- jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- mudah terpengaruh noise (gangguan)
JARINGAN WAN 
WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

Metode Akses Dalam Jaringan

Monday, July 18, 2011
Metode akses (access method) merupakan kumpulan aturan yang mengatur bagaimana node-node dalam jaringan berbagi pakai media transmisi tanpa terjadi konflik. Aturan untuk berbagi pakai mirip dengan aturan bagi pakai manusia dengan filosofi yang datang dulu yang dilayani dan bergiliran. (pada CSMA, setiap komputer dalam jaringan dapat mengirim setiap waktu (datang duluan, duluan dilayani), dan pada token passing komputer bergiliran menggunakan media transmisi).
Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media transmisi (contoh kabel jaringan) secara simultan, maka kondisi yang disebut sebagai “collision” (tabrakan) akan terjadi, dan akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan yang bertindak sebagai ‘lampu lalu lintas’ yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah kondisi collision.
Metode akses diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data-link, yaitu pada Media Access Control Sublayer dan Logical Link Control Sublayer.

Ada beberapa metode akses kontrol yang digunakan dalam jaringan, yaitu sebagai berikut ini.
A. CSMA (Carrier Sense Multiple Access)
Metode akses CSMA ini ialah: sebelum sebuah sistem dapat mulai mengirim data dalam jaringan, ia akan ‘mendengar’ sinyal bawaan pada kabel  (mirip dengan ketika Anda mengangkat telepon dan mendengar dial-tone pada telepon). Hanya ketika kabel tidak sibuk dengan pengiriman data yang lain, ia akan memulai transmisi.
Sepanjang tidak ada ‘sinyal sibuk’ pada kabel, setiap yang terhubung dapat segera memulai transmisi.
 Gambar 1. Metode akses CDMA

Dapat terjadi 2 atau lebih simpul mulai mentransmisi dalam waktu yang bersamaan, yang mengakibatkan terjadinya tabrakan sinyal, yang kemudian dideteksi menyebabkan sistem transmisi dihentikan, menunggu sebentar sebelum sistem mulai mengakses kabel jaringan lagi.
 Gambar 2. Jika terjadi tabrakan

  1.  Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)
Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex. CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineering).
Metode ini memiliki cara kerja sebagai berikut: semua simpul dalam jaringan yang hendak berhubungan dengan simpul lain saling berlomba untuk mendapatkan saluran yang dikehendaki. Tiap-tiap simpul akan memantau jaringan, apakah ada atau tidaknya suatu transmisi yang dilakukan simpul lain dalam jaringan. Bila ada simpul lain yang sedang menggunakan jaringan berupa pengiriman data atau yang lain, simpul lain akan menunda keinginan untuk menggunakan jaringan sampai simpul yang sedang menggunakan jaringan selesai (First Come, First Serve).
Apabila terdapat dua atau lebih dari simpul menggunakan jaringan, maka akan terjadi gangguan (collision) pada informasi. Pengiriman informasi tersebut akan diulang kembali. Demikian seterusnya, sampai saluran yang dikehendaki didapatkan.

  2.  Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, serta IEEE 802.11n. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3.
Setiap sinyal komputer yang ingin ditransmit sebelum terjadi trasmit data akan diketahui oleh komputer jika akan terjadi tabrakan. Ini mengizinkan komputer mengelak dari tabrakan transmisi. Sayangnya, hal ini akan meningkatkan jumlah lalu lintas pada kabel dan membuat lambat kerja jaringan.
 Gambar 3. Algoritma CSMA

B. Token Passing
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan di dalam spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI).
 Gambar 4. Metode akses token passing
 
  1.  Token Bus
 Gambar 5. Metode akses token bus

Metode akses token bus mempunyai cara kerja sebagai berikut; dalam pengiriman data, pada token bus akan ditentukan hak pengiriman informasi dengan cara memberitahukan secara khusus hak ini kepada simpul yang bersangkutan. Hak pengiriman data akan ditentukan menurut urutan tertentu dari satu simpul ke simpul yang lain, dan untuk memberitahukan kepada simpul tersebut, digunakan sebuah token (nomor acak). Setiap simpul akan memegang token tersebut untuk jangka waktu tertentu.
Apabila simpul sudah menggunakan token dan tidak mempunyai informasi untuk dikirimkan, simpul tersebut harus mengirimkan token ke simpul berikutnya. Metode akses ini menjadi standar dari IEEE 802.4.

   2.  Token Ring
Gambar 6. Metode akses token ring

Metode akses token ring bekerja hampir sama dengan cara token bus, namun, dalam metode akses ini, akses dilakukan dengan mengedarkan token ke suatu simpul di dalam jaringan ring. Setiap pusat akan memeriksa apakah ada data yang ditujukan kepadanya atau tidak.
Bila ada data yang dikirimkan, ia akan mengambil data tersebut dan mengirimkan ke simpul berikutnya. Demikian pula bila ia akan mengirimkan data, datanya akan dimasukkan ke dalam token. Metode akses ini menjadi standar dari IEEE 802.5.

C. Demand Priority
Gambar 7. Metode akses demand priority

Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi 100VG-AnyLAN dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12.
Metode akses ini berdasarkan fakta bahwa repeater dan end-nodes merupakan dua komponen yang membuat seluruh jaringan 100VG-AnyLAN. Repeater dapat menangani akses jaringan dengan melakukan pencarian round-robin untuk mengirim dari seluruh node ke jaringan. Repeater atau hub bertanggungjawab untuk mencatat seluruh alamat, link, dan end node dan melihat bahwa seluruhnya berfungsi dengan baik. End node ini sendiri dapat berupa komputer, bridge, router, atau switch.

D. TDMA (Time Division Multiple Access)
Cara kerjanya ialah: tiap-tiap simpul akan diberikan waktu secara bergiliran untuk melakukan transmisi data secara berurutan. Waktu pengiriman akan diberikan oleh master simpul dan semua simpul akan mensinkronkan waktu pengiriman berdasarkan pewaktu (timing) dari master.
Bila tiap simpul yang mendapatkan giliran mengirimkan data dan waktu giliran tidak terpakai, maka simpul dapat meminta waktu kepada master untuk mengirimkan data. Master akan memberikan waktu giliran pengiriman data tersebut kepada simpul, dan simpul tersebut harus menunggu giliran waktunya tiba.

E. Polling
Pada metode akses polling, salah satu simpul akan menjadi master dan simpul master akan dihubungkan ke simpul lain untuk memberikan transmisi. Simpul yang mengirimkan data ke master, untuk dilanjutkan pengiriman ke simpul tujuan. Bila informasi yang dikirim ditujukan ke master, master akan menyimpannya. Polling akan dilanjutkan ke simpul lain, dan begitu seterusnya.

F. FDMA (Frequencies Division Multiple Access)
Metode akses FDMA berdasarkan frequency-division multiplex (FDM) yang menyediakan frekuensi berbeda bagi datastream yang berbeda. Dalam kasus FDMA, data stream dialokasikan ke user berbeda atau node yang berbeda. Contohnya ialah sistem 1G pada handphone. Teknik yang bersangkutan adalah WDMA (Wavelength Division Multiple Access) yang berdasarkan pada wavelength division multiplex (WDM) di mana user yang berbeda mendapatkan warna yang berbeda dalam komunikasi fiber optic.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar